Agam Bangun Pondok Pesantren Bertaraf Internasional

id Pesantren

Agam Bangun Pondok Pesantren Bertaraf Internasional

Pesantren . (Antara)

Oleh Altas Maulana

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Yayasan Pondok Pesantren Prof Dr Hamka Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membangun pondok pesantren moderen bertaraf internasional dengan dana sekitar Rp20 miliar di Kecamatan Tanjung Raya pada 2017.

"Pembangunan ini akan dilakukan pada akhir 2017 di lahan seluas lima hektare di Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya," kata Ketua Yayasan Pondok Pesantren Prof Dr Hamka, Teja Dirgahayu di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia menambahkan, pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2020. Saat ini sedang proses pembebasan lahan dan membuat perencanaan bangunan.

Sementara dana untuk pembangunan sebesar Rp20 miliar tersebut berasal dari donatur Malaysia dan Arab Saudi.

"Mereka berjanji memberikan bantuan dan dalam waktu dekat akan ada pertemuan," sebutnya.

Dana sebesar Rp20 miliar ini akan digunakan untuk membangun asrama, ruang belajar, masjid, ruang pertemuan, lapangan bola kaki, kolam renang dan lainnya.

"Lokasi ini akan kita jadikan sebagai wisata religius sehingga ada pendapatan dari pondok pesantren," katanya.

Ia mengakui, pembangunan pondok pesantren ini merupakan pengembangan dan bangunan ini diperuntukan bagi santri laki-laki.

Saat ini, Pondok Pesantren Prof Dr Hamka telah memiliki bangunan diatas lahan 1,3 hektare di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.

Pimpinan Pondok Pesantren Prof Dr Hamka, Zainul Arifin menjelaskan jumlah santri di pondok pesantren itu sebanyak 150 orang yang berasal dari MTs sebanyak 100 orang dan MA sebanyak 50 orang.

"Santri ini berasal dari kabupaten, kota di Sumbar dan Malaysia," katanya.

Salah seorang santri Pondok Pesantren Prof Dr Hamka dari Malaysia, Lukman Nafis mengatakan, ia melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren ini karena permintaan dari orang tua, setelah kedua orang tua mengagumi ajaran dan kepemimpinan Buya Hamka.

"Dengan cara itu, orang tua kami menyekolahkan ketiga anaknya ke pondok pesantren ini," kata siswa kelas tiga MA tersebut.

Kedua adiknya tersebut atas nama Liman Fitri kelas satu MA dan Siti Aisyah kelas tiga MTs. (*)