Mataharimall.com Latih Pengelola UMKM di Sumbar

id UMKM

Mataharimall.com Latih Pengelola UMKM di Sumbar

Head of Partnership dan Communication mataharimall.com Alvin Aulia Akbar saat memaparkan potensi jual beli daring di Padang, Kamis. Mataharimall.com selaku situs belanja daring melatih UMKM di Sumbar agar dapat memasarkan produk secara daring merebut potensi pasar yang masih besar. (Ikhwan Wahyudi/Antara Sumbar)

Padang, (Antara Sumbar) - Mataharimall.com, salah satu situs belanja daring di Tanah Air menggelar pelatihan bagi pengelola usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat untuk meningkatkan kualitas produk dan memasarkannya secara daring.

"Saat ini kami fokus ke daerah karena cukup banyak UMKM yang potensial namun belum tersentuh," kata Head of Partnership dan Communication Mataharimall.com Alvin Aulia Akbar di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan potensi perdagangan secara daring masih cukup besar di Tanah Air bahkan pada 2025 Indonesia akan menjadi pasar terbesar di Asia dengan nilai transaksi 46 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Saat ini dari 8.500 pelaku usaha yang bergabung di mataharimall.com sebanyak 1.200 berasal dari Sumbar dan nilai transaksi terus meningkat setiap tahun, katanya.

Ia mengatakan pihaknya setiap tahun secara rutin membantu pengembangan UMKM dengan memberikan edukasi dan pelatihan sekitar 75 pelaku setiap tahunnya.

"Kami membuat sistem kelas satu angkatan maksimal 25 orang agar bisa maksimal dibina dan terus dilatih," katanya.

Ia juga mengatakan siap membuat outlet khusus memasarkan produk UMKM yang selama ini belum tersentuh secara daring.

Saya sudah bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan meminta pemerintah provinsi cukup menyediakan tempat, untuk yang lain-lain termasuk operasional dari kami agar UMKM Sumbar lebih dikenal," lanjutnya.

Ia mengakui salah satu kendala pelaku UMKM di daerah belum memasarkan produk secara daring karena keterbatasan pengetahun soal teknologi dan akses internet.

Sebelumnya Pengurus Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengungkapkan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena kontribusinya terhadap produk domestik regional bruto mencapai 57 persen.

"Dari 125 juta tenaga kerja yang ada saat ini 118 juta orang diantaranya berasal dari sektor UMKM, kata Ketua Kelompok Kerja Koperasi dan UMKM KEIN, Sudhamek saat berkunjung ke Padang.

Oleh sebab itu menurut dia pengembangan UMKM di Tanah Air merupakan suatu keniscayaan apalagi Presiden Jokowo punya perhatian untuk mengembangkannya karena merupakan peluang yang menjanjikan.

Ia melihat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan UMKM adalah meningkatkan kemampuan berusaha serta memperkuat kemitraan dengan perusahaan besar.

Ada pandangan yang keliru bahwa UMKM harus dikasihani, padahal perusahaan besar butuh UMKM sebagai mitra, sebaliknya UMKM butuh perusahaan besar agar dapat berkembang, lanjut dia.

Pada sisi lain ia melihat UMKM perlu semacam wadah bersama dalam bentuk koperasi guna menangkap berbagai peluang usaha.

Ia menambahkan jika dikembangkan dengan benar, UMKM bisa pindah kelas dari usaha kecil ke menengah bahkan bisa jadi usaha besar. (*)