Pemkab Solok Berupaya Kurangi "Blank Spot Area"

id BTS

Pemkab Solok Berupaya Kurangi "Blank Spot Area"

Ilustrasi - BTS Telkomsel. (Antara)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sedang mengupayakan untuk mengurangi daerah tidak terjangkau sinyal (blank spot area), agar masyarakat bisa berkomunikasi menggunakan jaringan seluler dari semua sudut daerah setempat.

"Saat ini masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau sinyal seperti di Nagari Payung Sekaki, Tigo Lurah, Nagari Aia Duo, Sariak Alahan Tigo, Gerabak, Sungai Abu, X Koto Diatas, Pasilihan, Kecamatan Hiliran Gumanti," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat, Muliadi Marcos di Arosuka, Kamis.

Ia mengatakan untuk mengurangi daerah yang belum terjangkau sinyal itu, Diskominfo sedang merancang program untuk pembuatan Base Transceiver Stasition (BTS) di daerah-daerah tersebut.

BTS adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator.

Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler, dan jaringan nirkabel, sementara operator jaringannya yaitu GSM, CDMA, dan TDMA

Ia menyebutkan sejauh ini baru ada sekitar 32 BTS dari seluruh provider seperti Telkomsel, XL, Axis, Three, dan Indosat di Kabupaten Solok.

Bahkan untuk sinyal dari seluruh provider itu baru ada pada dua daerah saja di Kabupaten Solok yaitu di Arosuka dan Koto Baru memakai 3G.

"Belum ada sinyal 4G di daerah ini, karena BTS memang masih terbatas jumlah dan jangkauannya," ujarnya.

Ia menyampaikan Diskominfo juga akan membuatkan website untuk seluruh nagari, agar nagari-nagari itu dapat mengekspos potensi daerah, perkembangan pembangunan dan kegiatan-kegiatan yang digelar di daerah masing-masing.

Dengan nagari memiliki website sendiri, maka promosi potensi daerahnya tidak lagi tergantung kepada humas daerah atau Diskominfo, tetapi bisa dilakukan sendiri oleh pemerintahan nagari. (*)