Kopertis : Hindari Kelas Sabtu-Minggu Pilih Jadwal Kuliah

id Herri

Kopertis : Hindari Kelas Sabtu-Minggu Pilih Jadwal Kuliah

Koordinator Kopertis X, Prof Herri. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah X Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau, Prof Herri mengimbau calon mahasiswa yang akan kuliah khususnya di kampus swasta untuk menghindari jadwal kelas saat Sabtu dan Minggu yang dinilai tidak efektif.

"Pada Sabtu-Minggu kerja dosen tidak optimal dan pemahaman mata kuliah juga kurang karena adanya pemadatan jadwal," katanya di Padang, Rabu.

Dia menerangkan di Indonesia waktu Sabtu dan Minggu digunakan untuk berlibur atau santai setelah menyelesaikan pekerjaan selama Senin hingga Jumat.

Bagi dosen, ujarnya tentu akan kelelahan setelah mengajar penuh dan melaksanakan tri dharma perguruan tinggi lain selama lima hari kerja.

Selain itu, tambahnya suasana akademis juga tidak terasa seperti pergi ke pustaka, praktikum di laboratorium, berdiskusi dengan dosen, waktunya menjadi lebih singkat.

Dalam pemahaman bagi mahasiswa juga cenderung sulit sebab dengan waktu yang singkat tentu membutuhkan kemampuan menangkap dan berpikir cepat dalam mata kuliah.

"Ini hanya sebuah rekomendasi bagi calon mahasiswa yang ingin meningkatkan kualitas sumber dayanya," ujar dia.

Selain tidak memilih jadwal kampus Sabtu-Minggu, calon mahasiswa baru juga harus menghindari kelas jauh.

Saat ini, kata dia sudah ada larangannya dan ini bisa berujung sanksi.

Hal lain dalam pemilihan kampus swasta yakni melihat nilai akreditasi kampus atau proram studi (prodi).

Sebab sebut dia, bila kampus atau prodi yang tidak terakreditasi atau kedaluwarsa berdampak tidak bisa diwisudanya mahasiswa.

"Langkah mudah untuk mencari kualitas kampus yang bagus tinggal cari saja secara "online" dalam jaringan dengan mengetikkan Pangkalan Data Dikti," lanjutnya.

Sementara itu salah satu dosen di kampus swasta wilayah X, Veronika mengatakan kuliah Sabtu Minggu biasanya dilakukan oleh pekerja sedangkan mahasiswa baru lulusan SMA lebih memilih kuliah pada jadwal reguler.

Hal ini, tambahnya perlu jadi pemikiran pemerintah untuk memberi kemudahan pekerja untuk meningkatkan pendidikannya. (*)