Pemkot Pariaman Sosialisasikan PKH kepada Penerima

id Sosialisasi. PKH, Pariaman

Pemkot Pariaman Sosialisasikan PKH kepada Penerima

Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Sumatera Barat, Afnil sedang menyosialisasikan Program Keluarga Harapan kepada penerima program tersebut, Pariaman, Selasa (21/3). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat Makruf Sabir S.)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menyosialisasikan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1.223 kepala kerluaga (KK) penerima program tersebut di kota itu.

"PKH merupakan program dari pemerintah pusat untuk membantu KK sangat miskin melalui pemberian dana tunai," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Afnil saat Sosialiasi PKH di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan tujuan adanya PKH tersebut yaitu untuk memutus mata rantai kemiskinan sehingga fokus utama bantuan tersebut yaitu agar anak KK miskin tetap sekolah namun tanpa mengabaikan kesehatannya.

Oleh karena itu penerima PKH dapat menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan pendidikan serta untuk keperluan kesehatan atau berobat, kata dia.

Untuk pendidikan, apabila KK miskin memiliki anak yang masih sekolah di Sekolah Dasar maka akan menerima Rp500 ribu per tahun, Sekolah Menengah Pertama Rp750 ribu per tahun, dan Sekolah Menengah Atas Rp1 juta per tahun.

"Dana tersebut dapat digunakan untuk membeli peralatan sekolah seperti buku dan alat tulis lainnya," ujarnya

Selain KK miskin yang anaknya masih sekolah, KK miskin yang di dalamnya terdapat ibu hamil atau menyusui dan lansia juga menerima program tersebut karena untuk menjaga kesehatan mereka, katanya.

Ia mengatakan penerima PKH boleh menerima bantuan lainnya dari pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat karena penerima PKH dikelompokkan ke masyarakat yang sangat miskin.

Ia menyebutkan pada tahun ini jumlah penerima PKH di daerah itu bertambah 623 KK dari tahun lalu yaitu hanya 600 KK sehingga total penerima dana PKH pada tahun ini yaitu 1.223 KK atau sekitar tujuh ribu jiwa.

Selama warga daerah itu menerima dana PKH, pihaknya tidak menerima laporan bahwa ada warga yang tidak menggunakan dana itu untuk keperluan yang semestinya, ujarnya.

Hal tersebut dikarenakan penerima PKH telah dibekali pendamping, dan kalau pun ada warga menggunakan dana itu untuk keperluan maka pendamping tersebut langsung mencatatnya untuk ditindak sesuai dengan peraturan seperti pengurangan perolehan dana, kata dia.

Ia berharap kepada semua penerima PKH tersebut agar menggunakan dana bantuan itu betul-betul untuk keperluan sekolah anak serta menjaga kesehatan.

"Jangan menggunakan dana itu untuk membeli rokok atau hal lainnya," ujar dia.

Sementara itu, penerima PKH di kota itu, Eli Usmaini mengatakan merasa terbantu dangan adanya program tersebut karena selama ini dirinya harus membiayai sekolah lima orang anaknya. (*)