Jakarta, (Antara Sumbar) - Istana Kepresidenan melalui Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu pelaku demonstrasi penolakan pabrik Semen Indonesia di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, Patmi (48).
Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, menyampaikan duka cita atas meninggalnya Patmi (48) salah satu petani Kendeng yang melakukan aksi penolakan pembangunan pabrik Semen Indonesia dengan mengecor kakinya.
"Ya tim saya udah bantu urus ya. Berduka cita, jantung ya, kemungkinan juga faktor capek ya. Tapi ya memang kita imbaulah kalau mau menyampaikan pendapat, aspirasi, jangan aksinya mengambil risiko pada keselamatan," kata Teten.
Patmi yang sebelumnya sehat dan memutuskan untuk kembali ke Rembang setelah melakukan aksi sempat mengeluh sakit dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit St Carolus pada Selasa (21/3) dini hari.
RS St Carolus kemudian menyatakan bahwa Patmi meninggal mendadak pada sekitar pukul 02.55 WIB karena serangan jantung.
"Tadi Pak Presiden sudah minta kami untuk mengurus kepulangannya, tapi tadi sudah diurus," katanya.
Istana juga berjanji akan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan almarhumah.
"Iya nanti diberikan santunan juga ya," kata Teten.
Pada Senin malam (20/3) Teten menerima perwakilan petani Kendeng yang disemen kakinya sebagai bentuk penolakan atas pembangunan Pabrik Semen Indonesia di wilayah mereka.
"Jadi kemarin, kita kan sudah ngobrol sama mereka, tuntutan mereka kan sudah kita rekomendasi. Mudah-mudahan ini hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) akan selesai akhir Maret, mungkin nanti jadi rujukanlah. Tapi akan dibicarakan terus sama Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian BUMN, dan juga pemerintah daerah," katanya.
Teten menyadari bahwa setiap warga berhak melakukan aksi hanya saja ia berharap aksi-aksi yang dilakukan hendaknya bukan dalam bentuk tindakan yang mengundang risiko kesehatan tinggi.
"Kita sekarang kan bisa mengimbaulah kalau aksi-aksi enggak usah melakukan tindakan yang membahayakan, walaupun ini kan jantung ya enggak ada kaitannya dengan itu," katanya. (*)
Berita Terkait
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Tujuh orang meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Semarang-Batang
Kamis, 11 April 2024 11:37 Wib
Selebriti banjiri foto Instagram Babe Cabita dengan ucapan duka
Selasa, 9 April 2024 12:11 Wib
Sembilan orang yang meninggal dalam kecelakaan KM 58 alami luka bakar
Senin, 8 April 2024 13:11 Wib
BNPB: Tujuh warga Kudus meninggal akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 4:47 Wib
Aktor Donny Kesuma meninggal dunia di usia 55 tahun
Rabu, 20 Maret 2024 4:46 Wib
BNPB: 30 warga Sumbar meninggal dunia akibat banjir-longsor
Senin, 11 Maret 2024 16:24 Wib
16 orang korban banjir bandang-longsor Pessel ditemukan meninggal
Sabtu, 9 Maret 2024 17:51 Wib