Pemkot Solok Putar Film Kuatkan Pendidikan Berkarakter

id Putar Film

Pemkot Solok Putar Film Kuatkan Pendidikan Berkarakter

Pemutaran film untuk penguatan pendidikan berkarakter. (Antara)

Solok, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, bekerjasama dengan Direktorat Sejarah dan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan pemutaran film sejarah bagi para guru dan siswa untuk menguatkan pendidikan berkarakter melalui media inspiratif.

"Pemutaran film dibagi dua sesi, pertama untuk para guru dengan film berjudul 'Ada Surga di Rumahmu' dan untuk para siswa film berjudul 'Air Mata Terakhir Bunda'," kata Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari di Solok, Selasa.

Ia menjelaskan ada bermacam model media pembelajaran, salah satunya dengan media inspiratif seperti pemutaran film. Pendidikan berkarakter dapat dibentuk dengan melihat dan meneladani tokoh film, kemudian berdiskusi tentang film tersebut.

Sudah banyak tokoh nasional yang lahir dari Sumbar yang memiliki karakter dan pribadi yang hebat, seperti Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Tan Malaka, dan lainnya. Untuk itu, diharapkan generasi mendatang juga bisa menjadi orang hebat dan memimpin Indonesia ke depannya.

"Selain dari menonton film, pendidikan karakter juga dapat dibentuk dari pembuatan sosio drama. Dan dari tangan gurulah dapat dibentuk karakter siswa," ujarnya.

Direktorat sejarah kini memiliki program untuk penulisan sejarah lokal bagi guru dan komunitas sejarah yang bisa membuat film atau karya dokumenter sejarah.

Sementara itu Wali Kota Solok, Zul Elfian mengatakan penanaman nilai pendidikan berkarakter lebih mudah melalui media kreatif seperti film, sebab tidak menggurui dan dapat dijadikan teladan bagi siswa. Film bisa menyentuh hati dari pada sekedar ceramah.

"Dari dua film yang diputar, mengajarkan keteladanan orang tua dan kakak yang sangat menyentuh," ujarnya

Ia berharap media pembelajaran kreatif seperti film ini lebih banyak, dan dapat diterapkan oleh guru-guru di sekolah dalam membentuk karakter siswa dengan lebih efektif.

Selain pemutaran film, ada kegiatan dialog dan diskusi film, pertunjukan seni daerah seperti sosio drama sejarah, pidato sejarah, dan dongeng sejarah. (*)