Ribuan Pelajar Dilatih Menyikat Gigi yang Benar

id Sikat, Gigi, Massal, Solok Selatan

Ribuan Pelajar Dilatih Menyikat Gigi yang Benar

(ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Sebanyak 1.200 pelajar SD di Kabupaten Solok Selatan dilatih cara menyikat gigi yang benar dalam aksi gosok gigi massal memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut se-Dunia.

"Kegiatan ini diharapkan supaya anak-anak menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan mulut dan gigi diusianya sedini mungkin," kata Ketua Pelaksana perayaan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Kabupaten Solok Selatan, Aminah Jailani di Padang Aro, Senin.

Ia menyebutkan masih banyak anak belum memahami cara menyikat gigi dengan benar sehingga cenderung asal menggosok.

"Di sini kita akan memberikan arahan agar anak-anak tidak cepat lupa. Upaya berkelanjutan, tentu perlu dukungan guru dan orang tua ikut membantu mengingatkan," ujarnya.

Ia menjelaskan selama 21 hari anak-anak akan diedukasi dan dikontrol tentang cara menciptakan "live smooth smart". Di hari ke 21 baru nantinya akan dievaluasi untuk bahan perbandingan antara sebelum dan sesudah kegiatan.

Selama 21 itu, mereka akan mengunjungi sejumlah sekolah dasar (SD) yang ada di Solok Selatan itu.

"Kelak akan dicek kembali, tapi bukan berarti harus berhenti sampai di situ. Justru anak-anak diminta rutin menggosok gigi. Idealnya, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur," ujarnya.

Aminah menambahkan upaya serupa juga sudah berlangsung di Solok Selatan tahun 2015 lalu.

Momentum Hari Kesehatan Gigi dan Mulut tahun ini diingatkan kembali bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar dengan melibatkan peran serta persatuan dokter gigi cabang Solok, Solok Selatan dan Sawah Lunto.

Sementara, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengimbau kepada tenaga kesehatan gigi di daerah itu untuk tetap meningkatkan pelayanan dan kepedulian kepada masyarakat.

Menurutnya hal itu merupakan bagian dari program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan di kabupaten itu.

"Tidak hanya itu, dalam menjaga kualitas kesehatan gigi terutama anak usia sekolah, kita meminta tenaga kesehatan gigi agar selalu bertindak nyata secara berkesinambungan, tidak berhenti pada kegiatan ini saja," ujarnya.

Dalam menghadapi permasalahan gigi dan mulut, imbuhnya program sikat gigi bersama patut dijadikan salah satu upaya promotif dengan memberdayakan masyarakat dalam mengendalikan kesehatan mulut mereka.

"Kita harus menyadari bahwa untuk mengendalikan kesehatan gigi dan mulut bukan saja tugas seorang dokter gigi, melainkan harus menjalin suatu kolaborasi bersama masyarakat," katanya. (*)