BMKG: Peristiwa Hidrometereologis Dominasi Penyebab Bencana Dunia

id Andi Eka Sakya, BMKG, Hidrometereologis

BMKG: Peristiwa Hidrometereologis Dominasi Penyebab Bencana Dunia

BMKG.

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan peristiwa hidrometereologis atau gejala di perairan dan cuaca mendominasi faktor penyebab bencana dan kecelakaan di dunia.

"Sekitar sembilan puluh persen kondisi dan gejala hidrometereologis baik itu kekeringan, angin puting beliung, kebakaran hutan, maupun hujan menyebabkan kerugian bencana yang besar," katanya saat memberikan kuliah umum tentang mitigasi bencana di Universitas Andalas Padang, Senin.

Ia menyebutkan bila diukur dari kerugian beberapa bencana besar seperti Badai Katrina, Tsunami di Jepang hingga Badai Tropis di Pasifik menyebabkan kerugian hingga milyaran dolar Amerika.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia yang dari perhitungan efek ekonomi mengalami kerugian Rp30 triliun per tahun.

Ia mengatakan bencana di udara seperti kecelakaan pesawat, tenggelam dan kandasnya kapal, kecelakaan di darat hingga juga memberikan dampak kerugian yang nyata.

Ia menjelaskan kecelakaan pesawat atau kecelakaan kapal di Indonesia dominan terjadi pada musim hujan atau pancaroba di rentang Januari, Juli, Agustus, atau September.

"Selain penyebab bencana, peristiwa hidrometereologis juga menyebabkan kerugian dari keterlambatan," katanya.

Ia menggambarkan di Amerika terdapat kerugian sekitar 41 miliar dolar AS akibat keterlambatan penerbangan yang terjadi karena faktor cuaca.

"Dari hal ini bisa disimpulkan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut dan perubahan paradigma dalam mitigasi bencana tersebut," ujarnya. (*)