PT SEML : Tidak Ada Penambahan Luas Lahan

id Supreme

PT SEML : Tidak Ada Penambahan Luas Lahan

Sumur eksplorasi ML A1 oleh Supreme Energy. ( )

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pihak Supreme Energy Muara Labuh (SEML) menyatakan tidak akan menambah luas lahan di sekitar area yang telah dibebaskan.

"Pembebasan lahan sudah selesai 100 persen, jadi kami tidak melakukan penambahan lahan lagi," ujar Site Support Manager PT SEML Ashari Sofyan usai acara sosialiasi pra-kualifikasi mitra kerja lokal PT Rekayasa Industri (Rekind) di Padang Aro, Sabtu.

PT SEML merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan wilayah kerja di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Ashari menyebutkan lahan yang telah dibebaskan itu diantara untuk lahan pembangkit, pipanisasi, jalan dan gardu induk PT Pembangkit Listrik Negara (PLN).

Untuk itu, pihaknya mengharapkan tidak ada lagi warga yang membabat hutan dan berharap bisa dijual kepada Supreme Energy.

"Supreme Energy tidak bisa begitu saja membeli lahan warga apalagi itu merupakan hutan lindung. Kami patuh terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Jangankan lahan, untuk pohon yang dilindungi saja kami perlakukan sesuai Undang-undang yaitu dengan memindahkannya tidak ditebang begitu saja, " ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa walaupun saat ini PT SEML akan melakukan pengeboran lagi, bukan berarti membutuhkan lahan baru.

"Jadi kami melakukan pengeboran pada titik wellpad yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk penambahan kapasitas uap panas yang digunakan untuk pembangkit. Tidak ada penambahan wellpad baru," ujarnya.

Ia menyebutkan pihaknya telah melakukan pengeboran sebanyak enam sumur, namun yang menghasilkan uap panas hanya dua. Dari kedua sumur tersebut mampu menghasil listrik sekitar 30 megawatt.

Pada Mei tahun ini, SEML akan melakukan pengeboran sebanyak 11 sumur yang terdiri atas enam sumur eksploitasi dan lima sumur injeksi pada dua wellpad.

Sesuai kontrak yang telah ditandatangani PT SEML diberikan target oleh PT. PLN untuk dapat mengalirkan listriknya paling lambat tanggal 31 Desember 2019. (*)