Diskusi Publik Terkait Mitigasi Bencana Di Pangkalan

id Diskusi Publik

Diskusi Publik Terkait Mitigasi Bencana Di Pangkalan

Kegiatan Diskusi Publik Terkait Penyelamatan Masyarakat dan Daerah Sekitar PLTA Koto Panjang, Di Kampus Pascasarjana Unand Padang, Jumat (17/3) (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Program Pascasarjana Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat memfasilitasi pertemuan terkait upaya mitigasi bencana banjir dan longsor di Pangkalan Lima Puluh Kota.

"Diskusi ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dari berbagai pihak yang terkait bencana tersebut untuk mendapatkan suatu perencanaan dan rancangan penyelamatan masyarakat dan daerah sekitar Waduk PLTA Koto Panjang," kata Direktur Pascasarjana Unand Prof Rudi Febriamansyah di sela kegiatan diskusi publik, di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan diskusi mitigasi melibatkan beberapa pihak yakni pemerintah daerah, pengelola PLTA Koto Panjang, pihak pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) , peneliti dan lembaga swadaya masyarakat.

Dalam hal ini, kata dia pemda melalui Dinas Kehutanan memaparkan gambaran terkini mengenai keadaan pasca bencana melalui pemetaan dan rekaman robot terbang.

Sementara dari perwakilan DAS memaparkan terkait kondisi dari sungai dan aliran air, terutama besar debit air yang memungkinkan terjadi banjir.

Diskusi ini, tambah dia cukup lengkap karena pihak PLN pengelola PLTA memaparkan tentang kondisi PLTA termasuk pantauan di daerah tangkapan air.

"Dari data inilah peneliti dan pakar membahas sekaligus menganalisis permasalahan untuk dicarikan solusinya," ujarnya.

Terkait ini pakar ekonomi bidang lingkungan hidup dan sumber daya hayati Prof Mubariq Ahmad menilai diskusi ini langkah tepat untuk memberikan titik terang terkait informasi pasca bencana tersebut.

Dia mengatakan banyaknya informasi dan isu yang belum jelas seperti adanya pendangkalan waduk, tingginya debit dan buruknya regulasi dapat dipaparkan dalam diskusi.

Dalam hal ini, tambah dia masing-masing sektor harus secara gamblang dan terbuka terkait informasi yang didapat.

Dari hal tersebut pihak perguruan tinggi dapat berperan menyatukan sekaligus memikirkan solusinya.

Sedangkan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Octavia mengatakan diskusi ini akan membantu pemerintah dalam merancang mitigasi di daerah bencana.

Adakalanya ujar dia, pemikiran yang ada di pemda harus dibantu oleh pemikiran dari perguruan tinggi. (*)