Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pelayanan publik kembali normal pascabencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (3/3) dini hari.
Pantauan di Pangkalan pada Rabu siang, terlihat sejumlah tempat pelayanan publik, baik itu perkantoran dan fasilitas kesehatan mulai beroperasi, sebab daerah itu merupakan lokasi terparah akibat bencana tersebut.
Begitu juga dengan kegiatan perekonomian sudah mulai lancar sehingga masyarakat tidak lagi mengharapkan logistik dari bantuan relawan atau pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Camat Pangkalan Koto Baru, Jonianto mengatakan pelayanan publik dan kegiatan ekonomi masyarakat sudah mulai normal sejak tidak tiga hari yang lalu.
"Sudah kembali lancar. Termasuk juga kegiatan belajar mengajar juga telah terlaksana, walau peralatan belajar banyak yang rusak akibat bencana ini," sebutnya.
Ia mengatakan untuk pelayanan kesehatan semula terpaksa dipindahkan ke mes pemda karena puskemas serta peralatan berantakan akibat bencana tersebut, namun dua hari terakhir sudah kembali ke puskesmas.
Kemudian juga untuk pelayanan publik, mulai dari kecamatan hingga ke tingkat nagari (desa adat) untuk sementara berhenti akibat musibah itu. Begitu juga dengan aktivitas perekonomian yang terhenti, sebab akses ke sejumlah nagari lumpuh.
Jonianto menyebutkan untuk saat ini kebutuhan masyarakat sudah cukup dengan batuan logistik dari semua pihak. Akan tetapi yang sangat dibutuhkan adalah peralatan belajar, karena semua peralata belajar rusak akibat banjir.
"Saat ini yang dibutuhkan ada peralatan belajar serta pakaian sekolah. Sementara untuk logistik sudah cukup," kata dia.
Sementara kerugian akibat bencana banjir dan longsor mencapai Rp253 miliar, yang mana lebih 80 persen adalah sektor pekerjaan umum.
Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Eko Budiman menilai penanggulangan banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota berjalan baik sehingga pemulihan setelah kejadian itu dapat terlaksana dengan cepat.
Hal itu berkat keseriusan dan kerja keras pemerintah daerah bersama instansi terkait sehingga BNPB memberikan apresiasi terkait penanganan bencana tersebut.
Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah sehingga ke depannya penanganan bencana lebih baik lagi agar dampaknya dapat dikurangi.
Kemudian langkah-langkah penanggulangan bencana tersebut juga untuk meminimalisasi korban jiwa akibat kejadian itu.
Menurutnya, kondisi pascabencana di Kabupaten Limapuluh mulai stabil, sebab air mulai surut dan masyarakat sudah kembali ke rumah mereka masing-masing serta disibukkan memberikan material akibat banjir. (*)
Berita Terkait
Dukung peningkatan layanan publik berbasis HAM, Semen Padang serahkan bantuan Kursi RodaMPP Bukittinggi
Selasa, 23 April 2024 21:49 Wib
Gubernur Sumbar pastikan pelayanan publik normal setelah libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 18:32 Wib
Kawal arus mudik hingga balik Lebaran 2024, PLN siaga di zona utama transportasi publik
Senin, 15 April 2024 17:41 Wib
Ombudsman Sumbar: Pemerintah harus jamin layanan di daerah bencana
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Sri Mulyani percaya forum di MK jadi cara merawat nalar publik
Jumat, 5 April 2024 11:32 Wib
Sengketa pilpres dan optimisme MK meraih kepercayaan publik
Selasa, 26 Maret 2024 18:41 Wib
Kemenkumham mencanangkan pelayanan publik berbasis HAM
Selasa, 26 Maret 2024 13:40 Wib
Bupati Agam lantik 116 pejabat upaya optimalkan pelayanan publik
Kamis, 21 Maret 2024 16:28 Wib