Vitamin B Diduga Mengurangi Bahaya Polusi Udara

id Vitamin B

Vitamin B Diduga Mengurangi Bahaya Polusi Udara

Vitamin B. (Antara)

Washington, (Antara Sumbar) - Mengkonsumsi vitamin B bisa membantu mengurangi sebagian dampak berbahaya dari polusi udara, demikian hasil satu studi baru yang disiarkan baru-baru ini.

Studi itu, yang dipimpin oleh Jia Zhong dari Mailman School of Public Health di Columbia University, memperlihatkan bahwa vitamin B seperti folic acid, vitamin B6 dan vitamin B12 diduga memainkan peran penting dalam mengurangi dampak polusi udara pada jenis tertentu perubahan epigenetik yang disebut metil DNA --yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah dan bahkan kanker.

"Penopang mekanis molekular mengenai dampak kesehatan akibat polusi udara tak sepenuhnya dipahami, dan kurangnya pilihan pencegahan tingkat-individu merupakan jurang pemisah pengetahuan yang sangat penting," kata Zhong dan rekannya di dokumen mereka.

"Studi kami memperlihatkan dampak epigenetik dari polusi udara dan menunjukkan bahwa vitamin B bisa digunakan sebagai pencegahan untuk melaksanakan peraturan guna meredam dampak dari polusi udara pada epigenom," kata wanita ilmuwan tersebut.

Studi itu, yang dilakukan bersama dengan peneliti dari T.H. Chan School of Public Health, Harvard, di Swedia, Tiongkok, Singapura, Meksiko dan Kanada disiarkan daring di jurnal AS Proceedings of The National Academy of Sciences terbitan pekan ini, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Para peneliti tersebut menyediakan satu pengganti atau suplemen vitamin-B (2,5 miligram folic acid, 50 miligram vitamin B6, dan satu miligram vitamin B12) per hari untuk masing-masing orang dewasa yang direkrut bagi percobaan itu, yang meliputi 10 peserta.

Untuk ikut dalam campur tangan tersebut, semua relawan diharuskan tidak merokok dan sehat, berusia 18 sampai 60 tahun. Mereka juga tidak menggunakan suplemen vitamin atau obat apa pun.

Hasilnya memperlihatkan suplemen vitamin-B selama empat pekan bisa mengurangi kerusakan akibat pajaan terhadap partikel PM2,5, parikel dengan diameter aerodinamika 2,5 um atau kurang, sampai antara 28 persen dan 76 persen.

Zhong mengatakan kepada Xinhua bahwa studi tersebut masih berada pada tahap awal dan saat ini mereka tak bisa menyarankan orang mengkonsumsi suplemen vitamin B.

Wanita ilmuwan itu malah menyarankan dipertahankannya pola makan yang sehat dan seimbang dengan sumber vitamin B yang memadai.

Secara keseluruhan, suplemen semacam itu mesti dipertimbangkan dengan dasar kondisi fisik orang dan melalui konsultasi dengan dokter, tambahnya. (*)