Agam akan Bangun Lokasi Mendarat Terapung

id Paralayang, Maninjau, Agam

Agam akan Bangun Lokasi Mendarat Terapung

(ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membutuhkan dana sekitar Rp3 miliar untuk membangun lokasi mendarat terapung bagi atlet paralayang di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Hadi Suryadi di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan anggaran ini digunakan untuk membangun lokasi mendarat dengan lebar sekitar 100 meter dan panjang 100 meter.

"Lokasi mendarat ini terbuat dari Fiberglass di Danau Maninjau," katanya.

Agar rencana pembangunan ini terwujud, pihaknya telah mengajukan permohonan dana ke Kementerian Pariwisata pada awal 2017.

"Mudah-mudahan, Kementerian Pariwisata menyetujui permohonan itu, sehingga pada 2018 akan dibangun lokasi mendarat paralayang terapung pertama di dunia," ujarnya.

"Informasi yang kita peroleh dari pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sumbar, belum ada landing terapung di dunia," ujarnya.

Ia menambahkan pembangunan lokasi mendarat paralayang terapung ini berawal dari sulitnya Pemda Agam untuk mendapatkan lokasi pengembangan tempat mendarat di Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, akibat warga menjual lahan cukup tinggi.

Dengan kondisi ini, pihaknya memiliki pemikiran untuk membangun tempat mendarat terapung dan ide tersebut disetujui FASI Sumbar.

"Dengan dasar ini kami mengajukan permohonan dana ke Kementerian Pariwisata," katanya.

Pada 2017, sebutnya Agam bakal menjadi tuan rumah lomba paralayang internasional pada 5 sampai 8 Mei 2017. Kegiatan ini dengan lokasi lepas landas di Puncak Lawang Kecamatan Matur dan landing di Bayua Kecamatan Tanjung Raya.

Saat ini sebanyak 17 negara yang telah mendaftar seperti Filipina, Malaysia, Singgapura, Vietnam, Swiss, Belanda, dan Jerman.

"Ini berdasarkan data yang diperoleh dari panitia pusat beberapa hari lalu. Kemungkinan jumlah negara yang mendaftar akan bertambah menjelang pelaksanaan," ujarnya.

Lomba paralayang internasional ini terlaksana berkat kerja sama Pemkab Agam dengan FASI Sumbar, Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ia menjelaskan lomba paralayang internasional ini dalam rangka mempromosikan objek wisata di Agam, agar jumlah kunjungan wisatawan ke Agam akan meningkat.

Pada 2016, jumlah kunjungan sebanyak 560 ribu orang, pada 2015 sebanyak 486 ribu orang dan 2014 sebanyak 443 ribu orang.

"Pada tahun ini, kami menargetkan jumlah kunjungan sebanyak 600 ribu orang. Mudah-mudahan target ini akan tercapai nantinya," ujarnya.

Selain meningkatkan jumlah kunjungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat karena saat lomba itu akan bermunculan para pedagang dan jasa angkutan. (*)