Padangpariaman Canangkan Menjadi Sentra Industri Cokelat

id cokelat

Padangpariaman Canangkan Menjadi Sentra Industri Cokelat

PADANGPARIAMAN, 14/2 - Pekerja menunjukkan cokelat batangan sesudah dicetak dan didinginkan, di Pabrik Cokelat Mini KSU Padangmanih Sakato, Nagari Sikucur, Kec.V Koto Kampung Dalam, Kab.Padangpariaman, Sumbar, Selasa (14/2). Pabrik Cokelat mini yang dikelola Dinas Koperasi dan Perdagangan serta Dinas Pertanian Padangpariaman itu baru dapat memproduksi cokelat sebanyak 16 kilogram per hari namun dengan hasil kualitas cokelat terbaik menggunakan lemak kakao dinamai "Adam Chocolate". Sementara masih memenuhi pesanan dalam jumlah sedikit. FOTO ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra/12 ()

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padangpariaman, Sumatera Barat akan mengajukan proposal kepada Kementerian Perindustrian dan mencanangkan diri untuk menjadi sentra industri cokelat.

"Promosi sedang gencar kami lakukan agar cokelat asal Padangpariaman dan diproduksi warga sendiri dikenal oleh masyarakat luas namun kita belum memiliki pusatnya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (PMPTP) Kabupaten Padangpariaman, Hendra Aswara di Parit Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan karena promosi tersebut cokelat kebanggaan masyarakat Padangpariaman yaitu cokelat Adam sudah menembus pasar internasional seperti Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Ia menjelaskan pemasaran cokelat ke pasar internasional tersebut tidak terlepas dari kadar lemak yang tinggi pada cokelat dan diolah warga daerah itu tanpa bahan pengawet sehingga rasanya enak.

"Saya teringat ucapan artis senior Christine Hakim, yaitu cokelat Padangpariaman lebih enak dari yang lain. Jadi belum lengkap ke Sumbar kalau belum bawa oleh-oleh hasil produksi cokelatnya," katanya.

Ia mengatakan meskipun cokelat Padangpariaman memiliki keunggulan namun sentra industri juga diperlukan agar kualitas dan kuantitas produksi semakin membaik.

Untuk itu Pemkab Padangpariaman telah menyediakan lahan seluas dua hektare yang berlokasi di Kawasan Rest Area Anai Resort di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.

"Lahan telah disiapkan, tinggal mengajukan proposal dan mudah-mudahan dikabulkan," ujarnya.

Kepala Bidang Industri Dinas PMPTP Kabupaten Padangpariaman, Trisna Junaili mengatakan saat ini cokelat Adam memiliki dua outlet yaitu di Anai Resort di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam dan Pariaman.

cokelat tersebut saat ini diproduksi dalam bentuk bubuk murni, bubuk 3 in 1, permen, biji kakao, cokelat batang, es krim dan lainnya, katanya.

"Kemasannya pun dibuat menarik, higienis, dan harga terjangkau," ujar dia.

Sementara itu, petani cokelat di daerah itu Ali Riduan berharap dengan adanya sentra tersebut harga biji kakau dapat naik.

"Saat ini harga biji kakau yang kering hanya Rp18 ribu sampai Rp20 ribuan" kata dia.

Dengan harga seperti itu dan perawatan batang yang intensif maka penghasilan petani kakau tidak bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.

"Apalagi sekarang batang kakao sering diserang hama sehingga buahnya tidak maksimal," katanya. (*)