Korban Longsor Jalur Sumbar-Riau Bertambah

id Korban Longsor

Korban Longsor Jalur Sumbar-Riau Bertambah

Ilustrasi - Evakuasi Korban. (Antara)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Tim gabungan evakuasi korban longsor, pada Kamis siang kembali menemukan tambahan korban jiwa akibat tanah longsor di jalur Sumatera Barat-Riau atas nama Azwar Hasibuan asal Kota Padang Sidempuan.

Ia ditemukan pada titik longsor di Jorong Polong Duo, Nagari (desa adat) Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang terjadi pada Jumat lalu (3/3) pukul 09.00 WIB.

Jasad korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat Roni Emrizal asal Padang Pariaman.

Ketua Aksi Cepat Tanggap Fadli Nahar di lokasi kejadian, Kamis mengatakan jasad korban terjepit di antara batu di atas batu dan kayu, namun saat pencarian tim mencium bau serta melihat ada minyak di ujung kayu dalam bongkahan tanah.

"Evakuasi korban dari timbunan tanah longsor, kami temukan korban dalam kondisi utuh dan dibawa ke RSUD Adnan WD," kata dia.

Awalnya yang ditemukan kaki korban di dasar jurang dalam keadaan tertimbun material longsor sekitar satu meter.

Tim evakuasi tersebut terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, BNPB, Mapala Unand, keluarga korban dari Padang Sidimpuan, serta masyarakat sekitar.

Semula tim menduga itu adalah potongan kaki Roni Emrizal, namun setelah digali lebih dalam ternyata tim menemukan kaki dan badan utuh manusia.

Pihak keluarga korban yang ikut melakukan pencarian menyebut jika mayat itu adalah Azwar Hasibuan yang dikenali dari ciri-ciri khusus yaitu jenggot.

"Kami mengetahui kalau Azwar memiliki jenggot, di samping ciri lain yang dapat kami kenali," kata adik korban, Sakti Hasibuan.

Ia mengatakan korban berangkat dari kampungnya Gunung Tua, Padang Sidimpuan pada Kamis atau satu hari sebelum terjadi bencana longsor.

Korban yang mengenderai mobil bak terbuka jenis L300 BB 8670 LR bermuatan bibit karet dan tiga motor ikut terjebak antrian longsor di Koto Alam.

Namun saat sampai di lokasi, tanah di tebing jalan tiba-tiba bergerak cepat dan ikut menghantamnya.

Sementara itu, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo mengatakan pihaknya masih membuka posko pengaduan orang hilang, dan saat ini belum ada masyarakat yang melaporkan keluarganya hilang.

"Sampai saat ini belum ada yang melaporkan. Jika ada keluarga yang hilang segera laporkan ke posko orang hilang di Polres 50 Kota," kata dia.

Ia mengatakan, dengan ditemukannya Azwar Hasibuan, maka jumlah korban yang meninggal akibat tanah longsor sudah enam orang, dua orang korban banjir meninggal, serta dua korban luka berat.

Korban meninggal akibat longsor, Doni Fernandes asal Gasan Gadang Padang Pariaman, Teja Jumadil Ashar dan Yogi Syaputra asal Nagari (desa adat) Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Karudin dan Roni Emrizal dari Sungai Garingiang, serta Azwar Hasibuan. (*)