Tim Temukan Satu Korban Longsor Jalur Sumbar-Riau

id Longsor, Limapuluh Kota, Korban

Tim Temukan Satu Korban Longsor Jalur Sumbar-Riau

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Muhammad Arif)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Tim gabungan pada Rabu siang kembali menemukan satu korban jiwa akibat tanah longsor di jalur Sumatera Barat-Riau atas nama Roni Emrizal, asal Sungai Garinggiang, Kabupaten Padangpariaman.

Ia ditemukan pada titik longsor di Jorong Polong Duo, Nagari (desa adat) Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang terjadi pada Jumat (3/3) pukul 09.00 WIB.

Salah seorang anggota tim, Bripka Anton Mawardi, di lokasi kejadian, Rabu, mengatakan jasad korban ditemukan tidak jauh dari tempat kendaraan L300 milik ayahnya. Namun kondisi Roni tertimbun material mencapai satu meter.

Ia mengatakan saat pencarian pada hari kelima hingga pukul 17.00 WIB, tim sudah mencium ada mayat di dalam timbunan material longsor, namun karena cuaca dan medan berat akhirnya tim memutuskan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban untuk esok hari.

"Kita melakukan pencarian dengan menggunakan kayu, kemudian ditusukkan ke tanah timbunan. Ternyata pada tanah timbunan itu tercium bau menyengat serta berminyak pada bagian ujung kayu dan diyakini ada mayat," katanya.

Korban ditemukan dalam kondisi anggota tubuh sudah tidak lengkap dan kondisinya sudah menggembung dan busuk. Tim melakukan evakuasi dari dasar jurang pada kemiringan hampir 90 derajat Celsius, dengan ketinggian 50 hingga 100 meter.

Pantauan di lapangan, setelah jasad korban ditemukan, tim lansung membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adnan WD Kota Payakumbuh.

Tidak berselang beberapa saat setelah jasad korban sampai di RSUD Adnan WD Kota Payakumbuh, kedua orang tuan Roni, Rajab dan Nur Maini serta adik kandungnya, Arif, tiba untuk memastikan mayat yang ditemukan tim evakuasi.

Setelah dimandikan dan dibersihkan, diketahui bahwa jasad tersebut adalah anak kandungnya. Meski dalam kondisi jasad yang sedemikian itu, ibunya tidak lupa dengan wajak anak keduanya tersebut.

Mereka juga yakin atas jasad itu, karena Roni menggunakan gelang rajut di kedua tangannya, serta sejak dua bulan terakhir korban menggunakan gigi palsu akibat gerahamnya sakit.

"Benar itu anak saya. Saya mengenalinya setelah dibersihkan dan tahu sekali bentuk jidat serta hidungnya," katanya.

Saat ini, pihaknya bersama keluarga masih menunggu bagian tubuh korban lainnya ditemukan dan dibawa ke rumah sakit.

"Setelah itu kami akan membawa secepatnya mayat Roni untuk dimakamkan di kampung," kata dia.

Ayah korban, Rajab, mengatakan tebing di pinggir jalan Sumbar-Riau tiba-tiba longsor dan menimpa pengendara serta masyarakat pengguna jalan yang antre akibat longsor.

"Kami berangkat dari kampung tiga orang, saya kemudian Roni dan sopir. Saat sampai di Koto Alam kami terjebak antre akibat longsor. Kemudian karena tidak memungkinkan untuk lewat maka diputuskan untuk balik arah," kata dia.

Ia mengatakan ketika baru sebagian badan mobil mengarah ke Payakumbuh, tanah di tebing bergerak dan tiba-tiba longsor menerjang. (*)