BI Dukung Solok Selatan Membudidayakan Jengkol-Petai

id jengkol

BI Dukung Solok Selatan Membudidayakan Jengkol-Petai

Komoditi jengkol. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) mendukung rencana Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat untuk membudidayakan jengkol dan petai karena dua komoditas ini menjadi penyumbang inflasi di daerah setempat.

"Tanpa disadari jengkol dan petai juga penyumbang inflasi, karena kedua komoditas ini tidak dibudidayakan sehingga saat permintaan tinggi susah memenuhinya, karena keterbatasan stok yang berimbas harganya melambung tinggi," kata Kepala Divisi Advisory Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sumbar, Bimo Epyanto di Padang Aro, Rabu.

Hal itu dikemukakaannya pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Aula Tangsi Ampek Kantor Bupati Solok Selatan.

Menurut dia masyarakat Solok Selatan tidak perlu khawatir atau takut membudidayakan kedua komoditas itu karena pasarnya ada.

Selain itu membudidayakan petai dan jengkol juga bisa dijadikan sebagai penunjang perekonomian masyarakat.

"Hampir semua daerah di Sumbar menjadi pasar petai dan jengkol, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk membudidayakannya," katanya.

Dia menambahkan untuk wilayah Sumbar sampel inflasi hanya Kota Padang dan Bukittinggi karena menjadi konsumen.

"Solok Selatan lebih cenderung menjadi produsen, sedangkan kita mengambil sampel di daerah yang menjadi konsumen," katanya.

Pada 2016 ada 10 komoditas penyebab inflasi dan yang paling sering ada empat yaitu beras, cabai merah serta telur dan daging ayam ras.

Sementara Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan kabupaten itu memiliki potensi sumberdaya alam (SDA) yang besar, tetapi belum dikelola dengan baik.

"Solok Selatan baru sebatas punya SDA tetapi belum bisa mengelolanya dengan baik, dan diharapkan pertemuan TPID ini bisa memberikan masukan dan arahan untuk pengembangkan potensinya," kata dia.

Asisten II Setdakab Solok Selatan Efli Rahmat mengatakan rencana untuk membudidayakan jengkol dan petai sudah ada sejak lama.

"Kita memiliki lahan serta tanah yang subur dan bisa dijadikan lokasi pembudidayaan jengkol dan petai," katanya. (*)