BPBD: Warga Ronda Saat Hujan Deras

id BPBD

BPBD: Warga Ronda Saat Hujan Deras

Ilustrasi, logo BPBD. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat, mengimbau agar warga melakukan ronda malam hari saat hujan deras melanda daerah itu.

"Ronda ini dalam upaya pencegahan jatuhnya korban serta penanggulangan dini jika nanti terjadi bencana alam, seperti banjir atau tanah longsor, karena ketika terjadi bencana cepat diketahui," kata Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Editorial saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Dalam upaya menggalakan kembali ronda, imbuhnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepolisian setempat.

Selain itu, tambahnya pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Ia menambahkan pihaknya juga akan memasang spanduk-spanduk di lokasi-lokasi yang rawan longsor seperti di daeran Pinti Kayu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Bukit Manggis perbatasan Kecamatang Sangir dan Sangir Jujuan, lalu Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari.

BPBD, katanya juga intensif melakukan komunikasi dengan kelompok siaga bencana yang telah terbentuk di 14 nagari (desa adat) di daerah itu. Setiap kecamatan telah memiliki kelompok siaga bencana. Solok Selatan terbagi atas tujuh kecamatan.

"Ini kewaspadaan dan kesiapsiagaan kami dalam menghadapi bencana alam," ujarnya.

Solok Selatan memiliki sejumlah daerah yang berada dalam kawasan rawan bencana banjir dan longsor karena kabupaten yang mekar pada 2004 itu dilintasi puluhan sungai dan dikelilingi perbukitan yang rawan pergerakan tanah.

Selain sejumlah upaya tersebut, daerah itu tahun ini mengajukan bantuan "landslide early warning system" ke pemerintah pusat untuk mencegah jatuhnya korban akibat pergerakan tanah dan longsor di daerah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Solok Selatan Rusdi Harmen menyebutkan LEWS itu akan dipasang di Pinti Kayu dan Bukit Manggis karena jika terjadi longsor masyarakat yang terpapar bencana cukup banyak.

Longsor di Bukit Manggis akan memutus akses jalan bagi masyarakat di tiga kecamatan untuk ke ibukota kabupaten, yakni Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari.

Sementara di Pinti Kayu, akses ekonomi masyarakat akan terganggu. Di Pinti Kayu, lokasi rawan longsor dekat dengan permukiman masyarakat. (*)