Basarnas Hentikan Pencarian Warga Diduga Hanyut

id BPBD

Basarnas Hentikan Pencarian Warga Diduga Hanyut

Ilustrasi - logo BPBD.

Padang, (Antara Sumbar) - Badan SAR Nasional menghentikan sementara pencarian warga Sungai Bong Bandar Jilatang, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat diduga hanyut, setelah melakukan penyisiran selama tujuh hari namun tidak menemukan korban.

"Pencarian resmi dihentikan sementara pada Selasa (7/3) sore, karena sesuai SOP pencarian hanya dilakukan selama tujuh hari," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Editorial ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.

Effimon (43), warga Sungai Bong Sungai Bong Bandar Jilatang, Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh diduga hanyut, saat menyeberangi Sungai Batang Suliti ketika pulang dari ladangnya, Rabu (1/3) sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu, kondisi cuaca hujan, sehingga debit air sungai bertambah. Hanyutnya korban ini, diduga karena tak mampu menahan deras arus air sungai sehingga korban terseret.

Ia menyebutkan, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, TNI/Polri dan masyarakat melakukan penyisiran mulai dari lokasi diduga korban hanyut hingga hingga radius delapan kilometer.

"Selain menyisir, kami juga melakukan penyelaman dibantu masyarakat," ujarnya lagi.

Pada hari ke-4 pencarian, pihak keluarga meminta agar dilakukan pengerukan dengan alat berat di lokasi-lokasi yang diduga tempat korban tersangkut.

"Kami juga melakukan pengerukan di lubuk-lubuk yang diduga terdapat korban dengan menggunakan alat berat," ujar dia.

Bahkan, pada Selasa pihaknya mencoba mengalihkan aliran sungai Batang Suliti di daerah Sawah Lawe, agar bisa lebih leluasa melakukan pencarian korban. "Namun tetap nihil," ujarnya lagi. Namun, karena tidak menuai hasil, aliran sungai dikembalikan seperti sediakala.

Ia menyebutkan tim gabungan juga melakukan pencarian korban di darat. Pencarian dilakukan mulai dari rumah mertua korban di daerah Panduang, hingga radius sekitar satu kilometer ke arah ladangnya.

"Tapi juga nihil," katanya pula.

Kendati Basarnas, BPBD dan tim dari pemerintah telah menghentikan pencarian namun pihak keluarga masih melakukan pencarian.

"Jika nanti memang sangat diperlukan untuk melakukan pencarian kembali, kami siap," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga masih memonitor perkembangan pencarian Effimon meski pencarian dihentikan sementara waktu.

Sebagai bentuk rasa berduka, Bupati Solok Selatan Muzni Zakari bersama Wakil Bupati Abdul Rahman menyempatkan melihat upaya pencarian dan mengunjungi keluarga Effimon, di Sungai Bong Bandar Jilatang, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Sebelumnya, dua warga Solok Selatan meninggal dunia karena terseret arus sungai selama 2017.

Korban pertama hanyut di Sungai Batang Bangko dan ditemukan tewas pada Januari 2017. Ia ditemukan setelah 11 hari hilang.

Kemudian, seorang bocah yang berumur 4 tahun, Muhammad Isdanil, terseret arus sungai Batang Sangir di Jorong Jujutan, Kecamatan Sangir.

Danil ditemukan tewas tersangkut di tengah Sungai Batang Sangir, setelah dilakukan pencarian selama lima hari. (*)