Helikopter BNPB Distribusikan Logistik Banjir Limapuluh Kota

id Banjir, Limapuluhkota, Bantuan, BNPB

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirim helikopter untuk mendistribusikan logistik bagi warga yang terisolasi akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Kepala BNPB Willem Rampangilei saat meninjau bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Senin, mengatakan sekarang tim berkontentrasi pada penyelamatan, penanganan pengungsi, dan pemulihan

Ia telah menerima informasi bahwa ada satu kecamatan sampai saat ini masih terisolasi untuk itu permasalahan tersebut harus segera ditangani agar dampak bencana tidak semakin besar, terutama untuk logistik.

"Tadi satu ada isu yang penting, yakni masalah terisolasinya satu kecamatan. Itu sudah kita upayakan, dan Senin sore helikopter sudah datang untuk mendistribusikan logistik ke daerah terisolasi," katanya.

Ia mengatakan dalam waktu tujuh hari ini pihaknya mengutamakan penyelamatan jiwa manusia akibat bencana banjir dan longsor, selanjutnya penanganan pengungsi serta yang terakhir pemulihan masyarakat dan daerah pascabencana.

Menurutnya, sebelum tim sudah melakukan distribusi melalui jalur udara, tim di lapangan telah berusaha melakukan penyaluran logistik semampunya dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Namun daerah terisolasi tidak dapat diakses karena jalannya putus. Untuk mengantisipasi kelaparan bagi korban bencana perlu dikirim helikopter mendistribusikan logistik.

Logistik yang disalurkan menurutnya berupa makanan cepat saji, peralatan kesehatan, kebutuhan anak, dan pakaian.

Memasuki hari keempat pascabanjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota ada tiga nagari (desa adat) di Kecamatan Kapur IX yang kondisinya masih terisolasi dan ribuan warga terancam kelaparan sebab bantuan tidak kunjung datang.

Camat Kapur IX Andri Yasmen mengatakan ketiga nagari tersebut adalah Galugua, Tanjuang Jajaran, serta Koto Lamo.

Meski masyarakat pada tiga nagari itu tidak terdampak akibat banjir, namun karena akses satu-satunya menuju kecamatan tersebut putus total membuat warga tidak bisa mendapatkan pasokan kebutuhan pangan.

"Jalan menuju tiga nagari masih putus dan kini masyarakat disana masih terisolasi akibatnya masyarakat yang hendak menuju ke pasar di Nagari Sialang atau ibukota kecamatan tidak ditempuh sehingga pasokan pangan dan kebutuhan harian masyarakat sudah menipis. Kini mereka sangat butuh bantuan," katanya.

Ia mengatakan untuk menuju Nagari Koto Lamo, saat ini baru masuk satu unit alat berat yang akan memperbaiki akses jalan. Sementara masyarakat Galugua dan Tanjung Jajaran juga sudah menerima bantuan dari tim dengan cara berjalan kaki.

Sehingga pasokan makanan untuk masyarakat pada tiga nagari tersebut hanya mengharapkan dari bantuan. (*)