Puluhan Pedagang Kaki Lima Demo di Balaikota Solok

id pedang, unjuk rasa, kota, solok

Solok, (Antara Sumbar) - Puluhan Pedang Kaki Lima Kota Solok, Sumatera Barat menggelar unjuk rasa di depan kantor Balaikota setempat untuk mengadukan nasib karena telah direlokasi ke Pasar Kuliner Jalan Cengkeh sejak beberapa bulan terakhir.

Puluhan pedagang ini mengadukan nasib mereka karena memiliki pendapatan mereka berkurang pasca direlokasi pada 5 Januari 2017 ke lokasi yang baru. Sebelumnya para pedagang ini berjualan di sepanjang jalan Sudirman atau depan Taman Syech Kukut.

"Boleh dikatakan tidak berjual beli di sana, pengunjung sepi. Bahkan banyak pedagang yang berjualan sama sekali," Kata seorang pedagang es dan mie telur Jen Feri (49) di Kantor Balaikota Solok, Senin.

Para pedagang mengaku penghasilan merekan turun drastis hingga 80 persen bahkan ada kalanya tidak adanya jual beli sama sekali. Padahal berdagang selama ini dijadikan sebagai mata pencaharian utama mereka.

Menurutnya, Awalnya ada sekitar 45 orang pedagang makanan yang direlokasi ke pasar kuliner namun saat ini hanya tinggal sekitar 25 orang karena banyak yang memilih tidak berdagang akibat lesunya jual-beli.

Minimnya pengunjung ke Pasar Kuliner ini diduga akibat masih banyaknya pedagang kuliner lain yang masih bebas berjualan di pinggir jalan sehingga pembeli lebih suka berbelanja di tempat tersebut dari pada masuk ke kawasan pasar kuliner. Apalagi banyak masyarakat yang belum tahu kalau jalan cengkeh menjadi pusat kuliner.

"Kami juga butuh makan, Sementara sejak kami dipindahkan kesini tidak berjualan lagi, rata-rata kami minjam uang batak untuk modal berdagang, dengan apa kami angsur?," katanya.

Para pedagang berharap Pemerintah Kota Solok tegas dalam menertibkan semua pedagang yang masih bisa berjualan di pinggir jalan kawasan pasar raya Solok sehingga semua pedagang kuliner terpusat di Jalan Cengkeh jadi kesempatan dalam jual beli sama dirasakan pedagang.

Sementara pedagang lainnya, Son (38) yang biasa berjualan roti Pizza mengatakan semenjak pindah ke Jalan Cengkeh penghasilannya menurun drastis. Biasanya, kala berjualan di depan taman ia mampu berjualan dengan penghasilan sekitar 1 juta sehari.

"Sejak pindah ke Jalan cengkeh, Jangankan bisa berpenghasilan setengah dari biasanya, untuk dapat uang 200 ribu saja susah," katanya.

Para pedagang yang berjumlah sekitar 25 orang ini langsung diterima oleh Wakil Walikota Solok Reinier, Asisten Bidang II Jefrizal, Kabag Humas Nurzal Gustim, Sekretaris Satpol PP Gusmanri serta dinas terkait lainnya.

Wakil Walikota Solok Reiner mengatakan sangat menghargai dan mengapresiasi cara pedagang yang menyampaikan keluhan dan keinginannya dengan baik dan santun. Apalagi juga ada surat keluhan yang diberikan langsung oleh perwakilan pedagang.

"Pemerintah Kota Solok akan terus berupaya untuk menyosialisasikan pasar kuliner melalui berbagai event sehingga masyarakat tahu dan tertarik berkunjung ke Pasar kuliner tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan akan menindak tegas pedagang yang tidak berjualan pada tempatnya untuk ketertiban, sehingga tidak menimbulkan perselisihan antar pedagang. (*)