Kolaborasi Kelautan Perikanan RI-Saudi Perlu Ditingkatkan

id Rahmad Handoyo

Kolaborasi Kelautan Perikanan RI-Saudi Perlu Ditingkatkan

Anggota Komisi IV DPR Rahmad Handoyo. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kolaborasi sektor kelautan dan perikanan antara Republik Indonesia dengan Arab Saudi perlu untuk lebih ditingkatkan dan tidak hanya berhenti sebatas penandatanganan Nota Kesepahaman.

"Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi di bidang perikanan dan kelautan ke depannya diharapkan terus berlanjut dan semakin meningkat," kata Anggota Komisi IV DPR Rahmad Handoyo dalam rilis, Senin.

Menurut Rahmad Handoyo, peningkatan kerja sama sektor kelautan dan perikanan RI-Saudi juga akan sangat berpengaruh kepada seluruh lini yang terdapat di sektor tersebut di Tanah Air.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang 2016 Arab Saudi hanya merealisasikan investasi sebesar 900.000 dolar AS.

Nilai investasi tersebut menempatkan Arab Saudi di urutan ke-57, di bawah Afrika Selatan yang menanamkan modalnya sebesar 1.000.000 juta dolar dan Mali yang mampu menginvestasikan 1,1 juta dolar.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/2), juga mengatakan bahwa kedatangan Raja Salman berkaitan dengan pembahasan peluang investasi.

Darmin menjelaskan bahwa investasi yang berkaitan dengan kunjungan Raja Salman ke Indonesia adalah fasilitas industri pengolah minyak mentah dan petrokimia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan berada di jalan yang benar yang terlihat dari jumlah ekspor yang terus meningkat sedangkan jumlah impor terus menurun setiap tahunnya.

"Meski ekspor-impor global sedang lesu, sektor perikanan Indonesia tetap tumbuh ekspornya, impornya tetap turun," kata Menteri Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, 17 Januari 2017.

Menteri Kelautan dan Perikanan meyakini, bila kondisi cuaca pada tahun 2017 ini membaik, maka produksi perikanan tangkap nasional juga bakal membaik.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing KKP Nilanto Perbowo mengatakan ekspor perikanan nasional mengalami peningkatan sebesar 4,96 persen.

"Saat ini pasar ekspor kita sedang bagus di Amerika Serikat dan Jepang," kata Nilanto dan menambahkan, jenis komoditas perikanan yang melejit di pasar ekspor di antaranya cumi, sotong, gurita, dan udang.

Dia mengungkapkan, untuk ekspor komoditas cumi, sotong dan gurita mencapai peningkatan 61,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta ekspor udang meningkat 5,86 persen. (*)