Stasiun Pembibitan Ternak Diresmikan Di Pasaman Barat

id stasiun pembibitan

Stasiun Pembibitan Ternak Diresmikan Di Pasaman Barat

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, I Ketut Diarmita, didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Pasaman Barat, Syahiran, Wakil Bupati, Yulianto saat peremian SPR Air Runding Pasaman Barat. (Antara Sumbar) - Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan daerah Air Runding Kecamatan Ranah Batahan sebagai salah satu penghasil bibit sapi terbesar di provinsi itu melalui beroperasinya Stasiun Pembibitan Ternak (SPT) di daerah tersebut.

"Potensi dan lahan kita ada, selain itu didukung dengan pakan yang hanyak. Pasaman Barat siap mendukung swasembada pangan," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran usai peresmian operasional SPT Air Runding Kecamatan Ranah Batahan, Minggu.

Ia mengatakan saat ini lahan pembibitan sapi di Air Runding ada sekitar 2.000 hektare yang merupakan kerjasama Pemprov Sumbar, Pemkab Pasbar dan masyarakat.

Kawasan itu adalah pembibitan sapi kedua terbesar setelah lokasi Padang Mengatas Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Di lokasi Air Runding ini sudah ada sekitar 500 ekor sapi bali dan diharapkan akan mencapai 3.000 populasi dalam beberapa tahun ke depan.

"Masih ada lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat sekitar 1.500 hektare lagi. Kalau ini diintergasikan dengan sapi, maka masyarakat akan untung, sawit pun jadi bersih," kata dia.

Ia mengajak agar walinagari (kepala desa) dan para camat ikut mendorong masyarakat mengembangkan dan melaksanakan program integrasi sapi dengan sawit di 11 kecamatan yang ada. Sehingga, dengan begitu petani bisa meningkatkan kesejahteraannya.

Menurut dia saat ini sudah ada penemuan makanan baru untuk sapi yakni batang jagung yang diolah dan bisa disimpan untuk satu tahun.

Sehingga, petani tidak akan kewalahan dengan stok makanan ternak. Saat ini petani Pasaman Barat juga dapat bantuan bibit jagung dari Kementrian Pertanian untuk 10.000 hektare. Sementara luas perkebunan yang tersebar di Pasaman Barat mencapai 60.000 hektare.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, I Ketut Diarmeta, memberikan apresiasi kepada Bupati Pasaman Barat, Syahiran yang telah mendorong hadirnya pembibitan sapi di daerah.

Ia mengatakan, perkembangan populasi sapi di tanah air terus bertambah, seiring dengan pertumbuhan penduduk. Indonesia masih kekurangan daging, sehingga harus diimpor dari luar negeri.

Agar mengurangi impor daging, pihaknya mendukung Gubernur dan Bupati meningkatkan populasi sapi sehingga tidak kekurangan daging lagi.

Pihaknya juga telah melaksanakan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) dengan target tiga juta ekor sapi bunting pertahun.

Di Sumbar tahun 2018 ditargetkan sapi bunting 75.000 ekor. Sedangkan di Pasaman Barat target kelahiran sapi 4.600 ekor.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Pasaman Barat karena satu-satunya di Indonesia, pembibitan sapi yang dibiayai dengan dana APBD, APBN dan DAK menuju swasembada daging sapi untuk kebutuhan rakyat.

"Harapan kita agar pembibitan sapi Air Runding terbesar kedua setelah Padang Mengatas ini, dapat melengkapi kebutuhan sapi nasional dan pemerataan ekonomi masyarakat. Muaranya untuk kesejahteraan masyarakat petani juga," ujarnya.

Ia mengharapkan semua pihak melaksanakan program satu petani, satu sapi. Karena sapi nasional juga bisa bersaing dengan sapi impor.

"Jika berhasil, SPT Air Runding akan terkenal sebagai kawasan percontohan sapi di tanah air. Apalagi jika diintegrasikan sapi dengan sawit, Pasaman Barat nanti akan jadi lokasi studi banding orang luar ke sini," sebut dia.

Peresmian SPT Air Runding tersebut, dilakukan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, I Ketut Diarmita, didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Pasaman Barat, Syahiran, Wakil Bupati, Yulianto, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Sekda Manus Handri.

Selain itu juga dihadiri jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Pasaman Barat, Dinas Peternakan Pemprov Sumbar, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Puji Atmoko, dan bank swasta yang ada di Pasaman Barat.

Pada kesempatan itu, Dirjen juga sekaligus meresmikan, Koperasi Serba Usaha Karya Muda Mitra Jaya. Penyerahan surat keterangan layak bibit dalam rangka program pengembangan klaster ketahanan pangan Bank Indonesia dan klaster pembibitan sapi Bali di Kabupaten Pasaman Barat. (*)