New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan kepatuhan dalam merealisasikan kesepakatan pemangkasan produksi yang dicapai oleh produsen-produsen besar tahun lalu masih lemah.
Laporan-laporan media mengatakan pada Kamis (2/3) bahwa produksi minyak Rusia selama Februari tidak berubah dari Januari, dengan potongan yang tersisa hanya sepertiga dari tingkat yang dijanjikan di bawah kesepakatan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Penguatan dolar AS juga menekan minyak yang dihargakan dalam greenback, karena menjadi lebih mahal untuk pembeli dalam mata uang lainnya.
Dolar naik terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (2/3), karena komentar-komentar "hawkish" dari para pejabat Federal Reserve AS mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga akhir bulan ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,44 persen menjadi 102,230 pada akhir perdagangan Kamis (2/3).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, merosot 1,22 dolar AS menjadi menetap di 52,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun 1,28 dolar AS menjadi ditutup pada 55,08 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib