Pemkot Solok Perbaiki 246 RTLH

id perbaikan, rumah, warga, miskin

Pemkot Solok Perbaiki 246 RTLH

Bedah Rumah.

Solok, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, pada 2017 berencana memperbaiki 246 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga kurang mampu di daerah itu, jumlah ini meningkat 159 unit dari 2016 yang hanya 87 unit.

"Program rumah tidak layak huni merupakan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan Kota Solok untuk pemerataan pembangunan dan menolong masyarakat yang belum bisa membuat rumah yang layak," Kata Sekretaris Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) setempat Ardinal di Solok, Rabu.

Program RTLH terdiri atas dua kategori, yaitu memperbaiki rumah yang tidak layak huni dan membangun kembali rumah yang tidak layak huni.

Untuk program RLTH harus disurvei terlebih dahulu agar tepat sasaran. Ttim survei akan memilih rumah yang tidak layak huni, dipilih berdasarkan mana yang paling mendesak kondisinya, jelasnya.

Ia menyebutkan berbagai program pengentasan kemiskinan di Kota Solok merupakan program lintas sektor dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah.

Selain itu, ada pogram beras sejahtera (Rastra), Program Keluarga Harapan (PKH) yang memberikan dana pada keluarga yang kurang mampu, Kelompok Usaha Bersama (Kube), Pemberian bantuan Jaminan Kesehatan Nasional dan sebagainya.

Pada 2016, berbagai program pengentasan kemiskinan lainnya berjalan cukup baik, seperti pemberian beras miskin (raskin) pada 2507 Kepala Keluarga (KK), Program keluarga harapan diberikan kepada 360 orang, 500 anak terlantar diberikan dana, 40 anak panti juga diberi dana, dan 105 orang lansia.

"Program-program ini untuk 40 persen masyarakat dengan pendapatan terbawah, pemberian subsidi harus tepat sasaran," ujarnya.

Ia mengatakan pada tahun 2017, program-program tersebut akan berlanjut, dan berkemungkinan bertambah.

Selain memberi bantuan, pemerintah juga berupaya untuk pembinaan Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Para keluarga penerima bantuan harus terdaftar di data kemiskinan sebagai KK miskin, yang telah dihimpun Tim Nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinan (TMP2K).

Tim akan menilai dari keadaan rumah, pendapatan perbulan, jumlah keluarga, dan pekerjaan.

Ada empat kategori kemiskinan yang mendapat bantuan, yaitu yang paling parah miskin permanen, miskin, hampir miskin, dan rentan miskin.

Ia menyebutkan pada 2017 hingga 2020, target untuk mengurangi kemiskinan dan permasalahan sosial sebesar 2,69 persen.

Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman solok, Jaralis mengatakan bahwa dinasnya sedang melakukan survei terhadap rumah-rumah tidak layak huni yang akan diberikan bantuan.

"Dari hasil tim survei nanti dapat ditentukan, mana yang lebih mendesak bangunannya untuk diperbaiki, itu yang akan dipilih," ujarnya. (*)