BMKG: Cuaca Sumbar Masih Potensi Berubah-Ubah

id Cuaca Buruk, Sumbar

BMKG: Cuaca Sumbar Masih Potensi Berubah-Ubah

(ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Ketaping, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menyatakan dinamika cuaca di provinsi itu masih berpotensi berubah-ubah walaupun sudah memasuki perpindahan musim basah ke kering.

"Walaupun bulan Maret sudah memasuki musim kering namun Sumbar masih potensi hujan tiga hari ke depan karena pembentukan awan-awan hujan masih berpotensi di beberapa wilayah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiaji saat dikonfirmasi dari Padang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu disebabkan oleh adanya daerah pertemuan massa udara di sekitar wilayah daratan Sumbar dan penambahan uap air berpotensi terjadi.

Oleh sebab itu, potensi hujan dengan intensitas sedang diselingi hujan lebat di wilayah Mentawai, Kota Padang meluas ke Kabupaten Solok bagian barat seperti Arosuka, Sukarami, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Tiku, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Agam, Bukitinggi, Payakumbuh, Kabupaten Agam di daerah Maninjau dan Malalak.

"Awan-awan hujan di wilayah Utara Mentawai berpotensi meluas ke Pasaman Barat dan Pasaman bagian utara dengan intensitas hujan sedang hingga lebat," katanya.

Kemudian Awan-awan hujan lokal di Danau Singkarak berpotensi menimbulkan hujan intensitas ringan hingga sedang di Tanah Datar, Kota Solok berpotensi meluas ke Sawahlunto, dan Sijunjung.

Selain itu pertumbuhan awan hujan di wilayah Riau bagian barat berpotensi meluas ke Sumbar bagian timur seperti Limapuluh Kota bagian timur, Pasaman bagian timur, Sijunjung bagian timur dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang kadang diselingi hujan lebat.

Ia menyampaikan hujan tersebut juga disertai angin yang cukup kencang khususnya di pesisir pantai Sumbar.

Kecepatan angin di pesisir pantai bisa mencapai 30 hingga 40 kilometer per jam terjadi sewaktu-waktu biasanya terjadi sebelum atau saat hujan yang berpotensi terjadi di Padang, Padang Pariaman, Tiku, Pesisir Selatan, Solok selatan, sebagian Solok, dan Mentawai.

Dampak yang berpotensi terjadi akibat hujan di Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pasaman Barat dan Siberut.

Potensi longsor di Sitinjau, Malalak, Lembah Anai, Alahan Panjang, Solok Selatan, perbatasan Bengkulu dan Pesisir Selatan, Solok Selatan, perbatasan Riau dan Sumbar.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat agar mewaspadai perubahan cuaca mendadak. Pihaknya akan memperbaharui informasi jika ada perubahan dinamika atmosfer. (*)