Cegah Inflasi, Satu Keluarga Tanam 10 Cabai

id tanam, cabai

Cegah Inflasi, Satu Keluarga Tanam 10 Cabai

(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengajak setiap keluarga menanam minimal 10 pohon cabai dalam polibag dalam upaya mencegah inflasi dan lonjakan harga komoditas itu.

Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Tri Handoyo Gunardi di Padang Aro, Selasa mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan surat edaran bupati (SE) untuk menyukseskan program tanam 10 batang cabai setiap keluarga.

Setelah SE ditandatangani oleh bupati, tambahnya, akan disebarkan kepada seluruh Apartur Sipil Nagara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan hingga ke tingkat nagari.

"Setelah SE ini selesai maka setiap ASN diwajibkan melaksanakannya sedangkan bagi masyarakat luas diharapkan peranan wali nagari menyukseskanya," ujarnya.

Ia mengatakan untuk Solok Selatan tahun ini ditargetkan tanam cabai merah seluas 553 hektare.

Untuk target tanam pada Februari, katanya, seluas 52,44 hektare dan kini sudah terealisasi 54,20 hektare atau 103 persen.

Sedangkan untuk cabai rawit, katanya, target tanam Solok Selatan 416 hektare sedangkan untuk Februari ditargetkan penanaman 34,81 hektare dan sudah terealisasi 54,7 hektare atau 157 persen.

"Dengan antusias penanaman cabai oleh masyarakat kita optimis target tanam cabai bisa tercapai di akhir tahun," kata dia.

Salah seorang warga Lubuak Gadang Timur Katik Yasir (68) mengaku sudah menanam cabai merah dalam polibag dan sekarang sudah bisa dipanen.

"Kelebihannya tanam cabai dalam polibag yaitu penyakitnya tidak menyebar," katanya.

Ia menyebutkan yang membuat petani takut menanam cabai dalam jumlah banyak adalah penyakit keriting yang tidak ada obatnya.

"Bila sudah ada tanaman cabai diserang keriting maka akan menyebar dengan cepat ke yang lainnya dan ini membuat petani enggan serta takut menanam cabai," ujarnya. (*)