Agam Vaksinasi Sapi Bali Cegah Virus Jembrana

id vaksin sapi

Agam Vaksinasi Sapi Bali Cegah Virus Jembrana

Sapi. (Antara) ( )

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memvaksinasi 21 ekor sapi jenis dari Bali milik Kelompok Tani Kandis Jaya, Jorong Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, untuk mencegah virus jembrana.

Kepala Dinas Pertanian Agam, Afdhal didampigi Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan pemberian vaksinasi jembrana ini telah dilakukan untuk 21 ekor sapi jenis dari Bali milik Kelompok Tani Kandis Jaya, Jorong Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, Rabu (22/2).

"Pemberian vaksinasi ini dilakukan oleh petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Agam. Saat itu, kita juga melakukan pemeriksaan kesehatan sapi milik warga," katanya.

Menurut dia, pemberian vaksinasi ini untuk mencegah virus jembrana yang mulai menyerang sapi jenis dari Bali di kabupaten dan kota di Sumbar.

Dengan cara ini, maka sapi milik warga tidak terjangkit virus jembrana yang bisa mengakibatkan kematian.

Pada akhir 2015, katanya, virus jembrana mewabah di Kecamatan Tanjung Mutiara.

Akibatnya, sebanyak 20 ekor sapi jenis Bali di daerah itu mati mendadak dan warga mengalami kerugian sekitar Rp200 juta.

"Dari hasil pemeriksaan sampel darah di laboratorium, sapi tersebut positif terjangkit virus jembrana," katanya.

Virus Jembrana hanya menyerang pada sapi jenis Bali. Ciri-cirinya seperti leher, paha sapi berbintik merah, demam tinggi dan keluar keringat darah.

"Kami mengimbau pemilik ternak untuk mewaspadai penyebaran virus Jembrana itu dan segera melaporkan kepada petugas apabila terjadi gejala pada ternaknya," katanya.

Selain itu, pemilik ternak juga menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang.

Saat ini, katanya, populasi sapi Bali di Agam sebanyak 5.000 ekor.

Anggota DPRD Agam, Yuspidar mendukung pemberian vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan ternak warga.

Namun ia berharap pemberian vaksinasi dan pemeriksaan itu dilakukan di seluruh kecamatan, sehingga ternak warga terbebas dari penyakit.

"Ini yang kita harapkan agar warga tidak mengalami kerugian apabila ternak mereka terjangkit virus mematikan itu," katanya. (*)