Masyarakat Solok Selatan Olah Pakis Jadi Asesoris

id Asesoris gelang

Masyarakat Solok Selatan Olah Pakis Jadi Asesoris

Asesoris gelang. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang tergabung dalam Lembaga Pengelolaan Hutan Berbasis Nagari (LPHN) Pulakek Koto Baru, mengolah tumbuhan liar pakis resam menjadi asesoris gelang dan cincin.

"Pengolahan pakis resam menjadi asesoris ini baru kami tekuni sejak sebulan terakhir, mudah-mudahan bisa menjadi souvenir," kata salah seorang anggota LPHN Pulakek, Angga di Padang Aro, Kamis.

Dia menerangkan pengolahan pakis resam menjadi cincin dan gelang tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan saat santai di rumah.

Pengolahan yang memakan waktu cukup lama ketika mempersiapkan batang pakis resam untuk jadi bahan anyaman, yaitu saat menghaluskannya karena butuh ketelitian sebab tidak boleh putus.

Untuk pakis resam yang digunakan katanya, minimal panjangnya 50 centi meter untuk cincin dan satu meter untuk membuat gelang.

Terkait warna yang bisa dihasilkan baru dua macam yaitu coklat dan hitam. Bila langsung dianyam warnanya lebih coklat, tetapi bila direndam dulu dalam air maka warnanya berubah menjadi hitam.

Karena baru mulai produksi baru siswa sekolah yang berminat dan memesan berupa gelang maupun cincin.

"Kami berharap ke depan kerajinan ini bisa dikenal luas di Solok Selatan," kata dia.

Sementara itu Bagian Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Sumbar, Kasra Nofri yang mendampingi pengrajin LPHN Pulakek Koto Baru mengatakan, untuk mendapatkan pakis resam di sekitar hutan Nagari Pulakek tidak sulit dan selama ini hanya dianggap sebagai tanaman liar yang mengganggu perkebunan masyarakat.

"Pakis resam ini banyak tumbuh di sekitar lingkungan masyarakat, oleh sebab itu kita memberikan pelatihan kepada anggota LPHN cara pengolahannya agar bernilai ekonomis sehingga mereka tidak lagi bergantung pada hutan dengan menebang kayu sebagai penopang hidup," kata dia.

Menurut dia, anyaman pakis resam ini masih bisa dikembangkan untuk asesoris lainnya seperti bando tetapi harus dilakukan secara bertahap tergantung kemauan dan kreatifitas anggota LPHN ke depannya.

Rasam atau paku andam merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom).

Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200 m hingga 1500 m di atas permukaan laut. (*)