Wabup Minta Musrenbang Limo Kaum Sesuai Prioritas

id Zuldafri Darma

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, Zuldafri Darma mengharapkan hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Limo Kaum berdasarkan skala prioritas.

Pelaksanaan Musrenbang harus mendata dan meletakkan rencana pembangunan dengan skala prioritas yang matang, katanya saat acara Musrenbang Kecamatan Limo Kaum, Kamis.

Ia menyebutkan beberapa poin penting dimana Musrenbang kecamatan ini merupakan rangkaian program kerja yang penting untuk diikuti bersama dengan baik agar proses yang berjenjang ini dapat terangkul semua.

"Pelaksanaan Musrenbang merupakan mendiskusikan prioritas pembangunan yang bersifat infrastruktur maupun non fisik yang akan dibiayai APBD Kabupaten, Provinsi maupun APBN," katanya.

Ia mengharapkan seluruh instansi pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan komponen DPRD, nagari dan masyarakat baik yang ada di perantauan maupun di kampung halaman sehingga Tanah Datar dapat menjadi Kabupaten yang lebih baik lagi.

Ia menjelaskan Kabupaten Tanah Datar memiliki tujuh pintu masuk sehingga banyak sekali kemungkinan hal-hal negatif yang dapat masuk ke daerah ini.

"Untuk itu mari kita bentengi generasi muda dengan kegiatan sosial, olahraga, keagamaan dan kegiatan positif lainnya sehingga waktu dan energi mereka dapat tersalurkan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Tanah Datar, Hafitrizal menyampaikan harapannya agar dalam Musrenbang kecamatan ini jangan mendahulukan kepentingan tapi kebutuhan serta jangan terfokus pada pembangunan infrastruktur.

Ia menyampaikan agar program pembinaan masyarakat lebih diperhatikan untuk mengantisipasi maraknya kasus fenomena sosial dan penyakit masyarakat seperti pelecehan seksual, pencabulan anak, penyalahgunaan Narkoba, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Camat Limo Kaum, Afrizal menyampaikan Kecamatan Limo Kaum terdiri dari lima nagari (desa adat) yakni Limo Kaum, Cubadak, Parambahan, Labuah, dan Baringin.

Ia mengharapkan pemerintahan nagari dapat mengelola anggaran dengan baik, sesuai aturan dan sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa) tidak lebih dari 30 persen.

Ia menjelaskan pada 2016, Nagari Cubadak mendapatkan dana sebesar Rp1,3 miliar, realisasi Rp1,2 miliar, Silpa Rp844 juta, dan swadaya masyarakat Rp321 juta. Nagari Baringin mendapatkan dana sebesar Rp4,1 miliar, realisasi Rp3,7 miliar, Silpa 480 juta, swadaya masyarakat Rp219 juta.

Kemudian, Nagari Limo Kaum mendapatkan dana sebesar Rp2,6 miliar, realisasi Rp1,7 miliar, Silpa 865 juta, swadaya masyarakat Rp116 juta, Nagari Parambahan mendapatkan dana sebesar Rp1,7 miliar, realisasi Rp1,5 miliar, Silpa 178 juta, swadaya masyarakat Rp150 juta, dan Nagari Labuah mendapatkan dana sebesar Rp1,4 miliar, realisasi Rp1,1 miliar, Silpa 38 juta, swadaya masyarakat Rp175 juta.

Hadir pada acara Musrenang tersebut Anggota DPRD Herman Sugiharto, Donna, dan Adrijinil Simabura, Wakil Ketua TP PKK Ny. Retri Zuldafri Darma, Sekretaris Baperlitbang Darfizal, wali nagari, dan tokoh masyarakat Limo Kaum. (*)