Agam Tambah Lahan Jagung Seluas 350 Hektare

id jagung

Agam Tambah Lahan Jagung Seluas 350 Hektare

Jagung. (ANTARA FOTO)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menambah luas tanam jagung di lahan yang tidak dimanfaatkan warga seluas 350 hektare pada 2017.

Kepala Dinas Pertanian Agam Afdhal didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Jafrizal di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan pengembangan lahan jagung seluas 350 hektare ini akan dilakukan secara bertahap.

"Untuk tahap pertama akan dilakukan seluas 70 hektare di Kecamatan Palembayan dan ditargetkan pada akhir 2017 seluas 350 hektare," katanya.

Ia mengatakan lahan jagung seluas 70 hektare ini merupakan usulan dari 10 kelompok tani di Nagari Ampek Koto Silungkang seluas 20 hektare, Silareh Aia seluas 21 hektare dan Tigo Koto Silungkang seluas 29 hektare.

Lahan yang diusulkan itu, tambahnya tidak dimanfaatkan warga dan lahan itu sangat produktif.

Saat ini, Dinas Pertanian Agam sedang melakukan verifikasi lahan tersebut. Setelah itu, lokasi ini sudah bisa digarap dan ditanam jagung.

Dengan cara ini, maka target luas tanam, luas panen dan produksi jagung di Agam meningkat dibandingkan pada 2016.

Pada 2016 luas tanam jagung 10.084,3 hektare, luas panen 12.252,1 hektare dan produksi jagung Agam sebanyak 95.566,4 ton.

Ia mengakui produksi jagung di Agam mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2016, sebanyak 95.566,4 ton, 2015 sebanyak 74.188 ton, 2014 sebanyak 60.421 ton, 2013 sebanyak 50.790 ton.

Selain produksi jagung, luas panen juga mengalami peningkatan. Pada 2016 seluas 12.252,1 hektare, 2015 seluas 9.419 hektare, 2014 seluas 7.932 hektare, 2013 seluas 7.184 hektare.

Sementara luas tanam jagung di Agam juga meningkat. Pada 2016 seluas 14.084,3 hektare, 2015 seluas 10.239 hektare dan 2014 seluas 7.652 hektare.

Anggota Komisi II Bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Agam, Jondra Marjaya, berharap dinas terkait untuk selalu memberikan penyuluhan terkait bercocok tanam jagung dengan baik.

Selain itu, mendampingi kelompok tani setiap saat agar bisa memberikan solusi kepada anggota kelompok dalam menghadapi kendala sehingga jagung yang mereka taman akan bagus dan target produksi akan tercapai nantinya.

"Ini yang kita harapkan dan jangan sampai setelah lahan dibuka penyuluh tidak datang ke lokasi dalam memberikan penyuluhan," katanya. (*)