Patroli Jumat Diharapkan Ciptakan Suasana Islami

id pelajar, satpol pp, bukittinggi

Patroli Jumat Diharapkan Ciptakan Suasana Islami

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Patroli yang dilakukan saat Shalat Jumat oleh Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) diharapkan dapat mendukung terciptanya suasana islami di daerah itu.

Sekretaris Dinas Satpol PP setempat, Syafnir di Bukittinggi, Rabu, mengatakan Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah (perda) memiliki tanggung jawab agar nilai-nilai agama terjaga bagi para pelajar dan warga muslim di daerah tersebut.

"Patroli sudah dilakukan sejak tiga minggu yang lalu dan kami secara bertahap melakukan imbauan dan pemberitahuan kepada sekolah-sekolah mengenai kegiatan ini," ujarnya.

Ia menerangkan kegiatan itu dilatarbelakangi oleh banyaknya laporan dari masyarakat bahwa saat Shalat Jumat berlangsung masih ada pelajar yang berada di warung kopi, rental "game" dan warung internet (warnet).

"Menurut laporan warga, keberadaan mereka cukup mengganggu karena tidak jarang menimbulkan suara berisik akibat asik bermain. Ini yang kami tindaklanjuti," jelasnya.

Sasaran patroli itu termasuk memberikan imbauan kepada laki-laki Muslim yang masih beraktivitas lain saat waktu Shalat Jumat karena hal itu tidak sesuai dengan norma yang ada.

Ia menilai dalam tiga kali patroli yang dilakukan telah memberikan efek positif.

Pada patroli pertama Jumat (3/2), terjaring sebanyak enam pelajar, selanjutnya patroli kedua Jumat (10/2) sebanyak 20 pelajar dan hanya 2 pelajar pada patroli ketiga Jumat (17/2).

"Para pelajar itu dibawa ke kantor Dinas Satpol PP untuk diberi pembinaan agar tidak melakukan hal serupa dan lebih patuh pada aturan," katanya.

Di samping itu pihaknya juga memberi aturan bagi pelajar hanya dibolehkan berada di warnet hingga pukul 21.00 WIB dan warnet diberi izin buka hingga pukul 2.00 WIB.

"Bila pelajar masih di warnet hingga melewati pukul 21.00 WIB, kami minta didampingi oleh orang tua. Hal ini dilakukan untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar perda," ujarnya.

Sementara Dewan Pendidikan Bukittinggi, Zulkifli Johneva mengatakan pihaknya mendukung patroli yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Ia menilai kegiatan itu termasuk bentuk pendidikan yang diberikan pada anak agar patuh pada peraturan agama dan peraturan daerah.

"Kami harap kegiatan berkelanjutan agar para siswa dan masyarakat patuh pada peraturan atau norma-norma yang berlaku di daerah," ujarnya. (*)