Jakarta, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan sebaiknya persoalan bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya tidak dibawa ke ranah politik.
"Kalau bicara bencana itu borderless, tidak boleh tercemar isu politik, SARA, latar belakang, golongan dan batas negara. Jangan diartikan lain," kata Willem di kantornya, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, persoalan bencana jika dikaitkan dengan aktivitas politik maka proses mitigasinya dapat terganggu.
Bencana, kata Willem, selalu terkait dengan kemanusiaan sehingga semangat membantu sesama harus dikedepankan dibanding mempersoalkan hal-hal yang kurang penting lainnya.
Sebelumnya, persoalan bencana dan politik sempat mengemuka sebagaimana kutipan Twitter oleh Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Lewat akun resminya, Sutopo memposting, "Data banjir dari BPBD DKI sekarang sulit diperoleh. Posko BNPB minta berkali-kali tidak diberikan. Ada masalah apa?"
Dari cuitan Twitter itu memicu respons yang beragam dari masyarakat dunia maya, termasuk mengaitkan persoalan bencana banjir di Jakarta dengan aktivitas politik.
Kendati demikian, beberapa waktu setelah postingan Sutopo itu BPBD DKI memberi klarifikasi keterlambatan data soal banjir di Ibu Kota itu dikarenakan faktor kesibukan anggota BPBD yang terjun ke area bencana. (*)
Berita Terkait
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib
Pemkab Tanah Datar tunggu kepastian rehab rekon dari BNPB
Rabu, 17 April 2024 19:53 Wib
BNPB : Erupsi dan banjir lahar dingin Marapi masih berpotensi terjadi
Rabu, 10 April 2024 20:09 Wib
BNPB imbau masyarakat tetap siaga antisipasi banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 4:39 Wib
Kota Tuban kembali diguncang gempa magnitudo 6,5 pada Jumat sore
Jumat, 22 Maret 2024 17:04 Wib
BNPB: Tujuh warga Kudus meninggal akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 4:47 Wib
BNPB puji respon Bupati Pesisir Selatan terkait tanggap bencana
Jumat, 15 Maret 2024 9:01 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib