BKKBN Gencarkan Sosialisasi Tekan "Unmet Need"

id BKKBN, Unmet Need

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya menekan angka kebutuhan KB yang belum terpenuhi (Unmet Need) dengan gencar melakukan sosialisasi, terutama ke daerah-daerah terpencil.

Kepala Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Dwi Listyawardani, usai menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluaraga (KKBPK) di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan angka "Unmet Need" di Indonesia berkisar 10 persen. Menurutnya, angka itu masih cukup tinggi.

Dikatakan, masih tingginya angka "Unmet Need" disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya takut menggunakan alat kontrasepsi karena efek samping, serta masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai KB.

"Dengan demikian, BKKBN melalui kerja sama berbagai pihak harus memberikan penjelasan secara detail mengenai KB tersebut, agar angka 'Unmet' dapat diturunkan dengan terus melakukan sosialisasi," ujarnya.

Sementara itu Kepala BKKBN Sumbar, Syahruddin mengatakan persentase "Unmet Need" di daerah ini masih cukup tinggi yaitu berada di atas 20 persen, sehingga BKKBN berusaha proaktif melakukan sosialisasi.

"Terutama di daerah terpencil, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh pelayanan KB," ujarnya.

Ia mengharapkan, dengan adanya kerja sama berbagai pihak, bakti sosial TNI, dan mitra lainnya diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dukungan agar Unmet Need di Sumbar dapat diturunkan.

"Terutama dengan adanya kampung KB, sosialisasi dapat lebih dioptimalkan," katanya. (*)