Kopertis X : Dukungan Yayasan Penting Majukan PTS

id Kopertis X, perguruan tinggi swasta

Padang, (Antara Sumbar) - Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) X Wilayah Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, Prof Herri mengatakan selain kinerja dosen dan perangkat kampus dukungan penuh dari yayasan juga penting untuk memajukan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

"Sejatinya yayasan memegang peranan kualitas bagus atau tidaknya kampus, karena bisa menentukan pemilihan kepengurusan kampus serta arah pengembangannya," kata dia di Padang, Selasa.

Dia mengemukakan sebuah kampus swasta yang tidak mendapat alokasi dana pemerintah dapat berdiri dan eksis atas kekuatan dari yayasan pengelolanya.

Kampus yang maju disebabkan karena kemampuan yayasan pengelola memilih pimpinan dan pengelola kampus yang berkompeten.

"Perlu adanya harmonisasi antara pimpinan kampus dan pengelola agar tercipta tujuan yang diinginkan," ujar dia.

Dia menerangkan meskipun yayasan menjadi tolok ukur eksistensi kampus, namun yayasan juga harus mempertimbangkan pemikiran dari pihak akademisi.

Memberikan kepercayaan kepada pengelola kampus kata dia menjadi bentuk harmonisasi tersebut.

"Sebagian besar kampus yang gagal lebih pada buruknya pengelolaan di yayasan atau ikut campur terlalu dalam pada persoalan kampus," ujarnya.

Justru, kata dia saat kampus mengalami masa sulit, yayasan perlu mencarikan solusi agar eksistensi kampus dapat terus berjalan.

Misalnya melakukan penggabungan antara satu kampus ke kampus lain menjadi suatu universitas dan dilakukan penambahan program studi.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai di Riau yang membuat universitas di Bangkinang, Riau.

Sementara itu salah satu pengurus yayasan kampus swasta di Sumbar, Zainal mengaku tidak mudah menjadikan sebuah kampus yang memiliki kualitas tinggi.

Permasalahan terbesar yakni pada pendanaan yang kadang tidak sebanding dari produk yang dihasilkan, khususnya pada daerah yang jauh dari kota besar.

Selain itu kualitas sumber daya asli daerah yang masih terbatas menjadi kekurangan lain kampus swasta di daerah. (*)