Indonesia-Jerman Tekankan Pentingnya Kerja Sama Multilateral

id Retno Marsudi

Indonesia-Jerman Tekankan Pentingnya Kerja Sama Multilateral

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel di Bonn, Jerman pada Rabu (15/2) dan pemerintah kedua negara sepakat menekankan pentingnya kerja sama multilateral.

Pertemuan bilateral itu dilakukan untuk mengawali rangkaian kegiatan di pertemuan tingkat Menlu kelompok negara G20 yang pertama, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyambut baik inisiatif Jerman, sebagai ketua G20 pada 2017, untuk mengadakan pertemuan Menlu G20. Walaupun G20 didirikan untuk membahas isu keuangan dan ekonomi global pasca krisis keuangan 2008, kedua Menlu sependapat bahwa Pertemuan Menlu G20 dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan ekonomi.

"Fokus pembahasan Menlu G20 mengenai 'Maintaining Peace in a Complex World', tepat dalam berkontribusi untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan, tutur Menlu Retno.

Kedua Menlu juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dan multilateral dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan global.

Kedua Menlu melihat berkurangnya semangat kerja sama multilateral dalam beberapa waktu terakhir serta mulai meningkatnya nasionalisme dan kebijakan proteksionis di berbagai negara. Pertemuan Menlu G20 itu diharapkan akan dapat mendorong kembali semangat kerja sama multilateral dalam mengatasi tantangan bersama.

"Berbagai tantangan global saat ini tidak akan dapat diatasi oleh negara secara individu, dan membutuhkan kerja sama internasional dan multilateral yang kuat," ucap Menlu RI.

Dalam konteks kerja sama bilateral, kedua Menlu membahas tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman pada April 2016 lalu, khususnya terkait kerja sama dalam bidang ekonomi, energi, maritim dan pendidikan kejuruan. Kedua Menlu juga sepakat untuk segera membahas perluasan bidang kerja sama komprehensif Indonesia-Jerman.

Kedua Menlu juga membahas kerja sama di bidang maritim dan pembangunan. Pada bidang maritim, Menlu Retno mengundang investor Jerman untuk turut mendukung pengembangan pusat kelautan dan perikanan di pulau-pulau terluar di Indonesia.

Selain itu, Menlu Retno juga mengharapkan agar pembahasan kerja sama pembangunan dapat diarahkan sesuai priortas pembangunan nasional.

"Sebagai dua negara yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan ekonomi terbesar di Uni Eropa, merupakan suatu hal yang alami bagi Indonesia dan Jerman memiliki hubungan kerja sama ekonomi yang dekat dan intensif," ujar dia.

Jerman merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia di antara negara-negara Eropa. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jerman pada 2015 mencapai 6,1 miliar dolar AS. Sementara itu, investasi Jerman di Indonesia mencapai 133,2 juta dolar AS dalam 310 proyek pada 2016. Jumlah wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 117.883 orang pada periode Januari-Juli 2016. (*)