Pariaman Tetapkan Lima Sekolah Induk Pelaksana UNBK

id UNBK

Pariaman Tetapkan Lima Sekolah Induk Pelaksana UNBK

(ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, telah menetapkan lima sekolah induk sebagai pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017.

"Seluruh peserta ujian nasional berbasis komputer dari tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama hingga Sekolah Menengah Atas sederajat akan mengikuti ujian di lima sekolah yang ditunjuk," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat, Kanderi di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan lima sekolah induk tersebut yaitu, SMAN 1 Pariaman, SMAN 2 Pariaman, SMKN 1 Pariaman, SMKN 2 Pariaman, dan SMKN 3 Pariaman.

Pihaknya menjelaskan penetapan lima sekolah induk tersebut dilakukan agar mempermudah dan memperlancar pelaksanaan ujian nasional.

Lima sekolah induk tersebut memiliki kelengkapan komputer serta didukung sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan kenyamanan bagi peserta ujian, katanya.

Selain itu, sebutnya penetapan lima sekolah induk akan mempermudah pihak panitia ujian nasional dalam melakukan monitoring atau pemantauan saat ujian dilaksanakan.

Namun, lima sekolah induk tersebut tetap membutuhkan komputer tambahan untuk menghindari kerusakan atau kesalahan teknis saat ujian berlangsung.

"Meskipun lima sekolah induk memiliki kelengkapan komputer, setiap satuan pendidikan yang mengikuti ujian nasional tetap harus membantu menyediakan komputer," ujarnya.

Terkait jumlah peserta ujian nasional SLTP sederajat di kota itu mencapai 2.062 dari 17 sekolah penyelenggara. Dari 17 sekolah penyelenggara itu belum semua sekolah bisa melaksanakan UNBK terutama Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) maupun swasta.

Ia merinci sebanyak 1.457 pelajar SLTP akan mengikuti UNBK, sedangkan 605 pelajar MTsN/S lainnya akan menerapkan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan sebanyak 30.672 sekolah siap menyelenggarakan UNBK.

"Jumlah ini melebihi target awal, yakni sekitar 12.000 sekolah," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud, Nizam.

Sebanyak 30.000 sekolah tersebut terdiri dari SMA/SMK/MA dan SMP/MTs yang akan diikuti sekitar 3,7 juta siswa. (*)