Peserta UN SLTP Pariaman Capai 2.062 Siswa

id UNBK

Peserta UN SLTP Pariaman Capai 2.062 Siswa

Ilustrasi, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menyatakan peserta Ujian Nasional (UN) 2017 untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sederajat di kota itu mencapai 2.062 dari 17 sekolah penyelenggara.

"Dari 17 sekolah penyelenggaran itu belum semua sekolah bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terutama Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) maupun swasta," kata Kepala Disdikpora setempat, Kanderi di Pariaman, Senin.

Ia merinci sebanyak 1.457 pelajar SLTP akan mengikuti UNBK, sedangkan 605 pelajar MTsN/S lainnya akan menerapkan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Hingga saat ini sebut dia, sebanyak 600 unit komputer dari berbagai sekolah siap untuk dioperasikan pada UNBK 2017, jumlah tersebut masih perlu penambahan agar ujian dapat berjalan efektif.

Kemudian sebut dia, jika para siswa MTsN/S ikut serta melaksanakan UNBK, maka pelaksanaan ujian dipastikan sebanyak dua tahapan.

"Bagi daerah yang terkendala jumlah komputer pelaksanaan UNBK tetap bisa dilaksanakan, namun secara bergelombang atau dilakukan dua tahapan," katanya.

Ia menjelaskan pelaksanaan UNBK memiliki beberapa persayaratan, di antaranya sekolah penyelenggara harus menyediakan minimal 30 persen komputer dari jumlah peserta ujian.

Terkait persiapan pelaksanaan UNBK, dinas terkait telah mengadakan beberapa kali tutorial pengoperasian komputer. Dari beberapa percobaan tersebut, pihaknya menyimpulkan perlu pemantapan secara teknis.

"Untuk kesiapan materi ujian semua sekolah maupun pelajar sudah siap mengikutinya, namun persoalan teknis perlu ditingkatkan lagi," ujar dia.

Selain mengadakan pelatihan secara teknis, dinas terkait telah menginstruksikan kepada setiap sekolah agar mengadakan jam tambahan belajar bagi siswa.

Sebelumnya pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Prof. Jamaris Jamna menilai pemerintah daerah cenderung memaksakan pelaksanaan UNBK 2017.

"Karena dipaksakan hampir semua sekolah keteteran melakukan persiapan untuk pelaksanaan UNBK, terutama di daerah," katanya.

Ia mengatakan ada beberapa persoalan yang dihadapi sekolah terutama di bidang sarana dan prasarana seperti komputer yang belum memadai dan mencukupi.

Walaupun sekolah sudah memiliki komputer, namun belum bisa dipastikan apakah komputer yang dimiliki tersebut sesuai dengan standar pelaksanaan UNBK. (*)