Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), siap menyukseskan program nasional menanam cabai, sehingga dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu harganya melonjak di pasaran.
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi di Sarilamak, mengatakan untuk menyukseskan program nasional itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diminta untuk melakukan pendampingan teknis agar dapat membuahkan hasil maksimal.
"Kegiatan bertanam cabai ini merupakan gerakan nasional. Untuk itu kepada seluruh OPD terkait seperti Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Pangan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Nagari memberikan pendampingan teknis," kata dia.
Ia menjelaskan selain memberikan pendampingan teknis, bupati juga meminta pelaksanaan gerakan nasional tersebut tetap mempedomani aturan yang ada.
Begitu juga Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), diharapkan agar meningkatkan sosialisasi dengan melakukan penyuluhan kepada ibu rumah tangga sehingga mereka dapat menggarap pekarangannya menjadi lahan produktif.
Ia mengatakan, pekarangan tersebut tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk bertanam cabai, melainkan juga untuk sayur-sayuran serta komoditi lainnya.
"Bertanam cabai di rumah perlu digalakkan untuk menekan dampak kenaikan harga. Dengan adanya produksi cabai di pekarangan sendiri, tentunya kaum ibu tidak harus panik lagi dengan tingginya harga cabai tersebut," kata.
Ia menyebutkan dengan memanfaatkan pekarangan dengan bertanam cabai dan komoditi lainnya dapat memberikan dampak nyata terhadap biaya rumah tangga.
Jika setiap rumah menanam 25 batang cabai secara berkelanjutan, saya yakin kebutuhan cabai keluarga sehari-harinya akan terpenuhi, bahkan dapat memberikan tambahan pemasukan," kata bupati.
Ketua Tim Pembina PKK Kabupaten Limapuluh Kota, Ny. Monalisa Irfendi Arbi mengatakan gerakan nasional tersebut digencarkan untuk menekan inflasi akibat tingginya harga cabai, terutama pada saat hari-hari besar, seperti bulan puasa dan lebaran.
Ia menyebutkan dalam gerakan nasional itu Kabupaten Limapuluh Kota menerima bantuan bibit cabai sebanyak 8.500 batang dari Pemprov Sumbar. Selain itu dari Pemkab Limapuluh Kota juga menyediakan 45.000 bibit cabai.
"Bibit cabai akan disebarkan ke Kelompok dasawisma pada 13 kecamatan. Kami berharap para ibu rumah tangga dan kelompok-kelompok dasawisma agar benar-benar serius menggerakkan tanam cabai ini," kata dia.
Ia mengatakan dengan memiliki tanaman cabai sendiri tersebut, pihaknya optimis ketika harga cabai mahal para ibu rumah tangga tidak akan bingung dan mengeluh lagi. Hal itu disebabkan cabai menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap rumah tangga.
"Mari tanami pekarangan rumah masing-masing dengan tanaman bernilai ekonomis terutama cabai dan komoditi lainnya," kata dia. (*)
Berita Terkait
Temuan Sidak Wako Hendri Septa di Pasar Raya, Hargai Cabai Memedas Lagi
Selasa, 9 April 2024 4:43 Wib
Pasar murah komoditas cabai merah di Padang
Senin, 18 Maret 2024 12:46 Wib
Pemprov Sumbar gelar pasar murah cabai dengan harga Rp60 ribu/kg
Minggu, 17 Maret 2024 21:13 Wib
Pemprov Sumbar akan Gelar Pasar Murah Cabe Merah dengan Harga Rp60 Ribu/Kg
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
BI jelaskan penyebab lonjakan harga cabai di Sumbar
Jumat, 15 Maret 2024 18:49 Wib
Harga cabai di Pariaman capai Rp95 ribu perkilogram awal ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 12:59 Wib
Harga cabai di Dharmasraya tembus Rp120 ribu jelang Ramadhan
Senin, 11 Maret 2024 13:35 Wib
Pemkot Solok ajak masyarakat tanam cabai di pekarangan rumah
Rabu, 6 Maret 2024 16:31 Wib