Menkes: Perlu Kemitraan untuk Bangun Kesehatan NTT

id Menkes: Perlu Kemitraan untuk Bangun Kesehatan NTT

Menkes: Perlu Kemitraan untuk Bangun Kesehatan NTT

Nafsiah Mboi

Kupang, (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan perlunya kemitraan antara semua pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Timur untuk membebaskan masyarakat kepulauan dari ketertinggalan di bidang kesehatan. "Sinergitas ini penting dilakukan seluruh pemangku kepentingan di daerah ini guna mengurangi tingkat keterbelakangan masyarakat NTT di bidang kesehatan," katanya di Kupang, Rabu, di sela-sela melihat lokasi pembangunan Rumah Sakit Siloam Internasional yang segera dibangun di Kupang. Isteri mantan Gubernur NTT Ben Mboi itu mengatakan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan bertaraf internasional juga merupakan salah satu bentuk partisipasi untuk membangun dan memajukan kesehatan masyarakat di daerah ini, sehingga perlu mendapat dukungan semua pihak. Dukungannya tidak selamanya harus dalam bentuk uang ataupun materi lainnya, tetapi dengan ikut memberi ruang dan fasilitas serta tenaga untuk melancarkan proses pembangunan fasilitas kesehatan itu di daerah ini saja sudah cukup. Dokter spesialis anak yang juga ahli Kesehatan Masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika itu mengapresiasi tekad dan keinginan manajemen "Siloam Hospital Group" yang segera membangun rumah sakit bertaraf internasional di NTT. "Manajemen "Siloam Hospital Group" tentunya sudah memikirkan secara matang mengapa harus membangun fasilitas kesehatan bertaraf internasional itu, di antaranya adalah memberi pelayanan dan memberi kemudahan bagi masyarakat dalam hal mengobati sakit yang dideritanya lebih dekat, murah dan mudah," katanya. Karena itu, Pemerintah Daerah perlu memberi dukungan, karena "Siloam Hospital Group" sudah terbukti memberi jasa pelayanan kesehatan yang memadai di daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Jambi, Balikpapan, Ambon, Makassar, dan Bali. Menurut menteri, persoalan di daerah dalam hal kesehatan masih berkisar pada sumber daya manusia, anggaran dan minimnya sarana dan prasarana yang belum memadai. "Tiga hal ini, hampir merata dialami daerah-daerah terpencil, sehingga upaya untuk mensejahterakan masyarakat di daerah masih jauh dari harapan, sehingga perlunya kemitraan dan komitmen bersama merupakan salah jalan untuk keluar dari sejumlah persoalan tersebut," katanya. Pada 2012, empat rumah sakit swasta di Indonesia sudah mendapat akreditasi internasional yaitu RS Siloam Karawaci, RS Bintaro Tangerang, RS Eka Hospital Tangerang, dan RS Santosa Bandung. Sedangkan 2011 ada tujuh rumah sakit yakni RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RSPAD Gatot Subroto (Jakarta), RS Fatmawati, RS Sanglah (Bali), RS Dr Sardjito (Yogyakarta), RS Adam Malik (Medan), dan RS Dr Wahidin Sudirohusodo (Makassar). Usai melihat lokasi pembangunan RS Siloam Kupang, Menkes bersama rombongan menuju RSUD Prof WZ Johanis Kupang, lalu meninjau Puskesmas Rawat Inap di Sikumana dan RS Kota Kota Kupang dan terakhir meeting bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, selanjutnya terbang ke Jakarta pada sore harinya. (*/sun)