Penerimaan Murid Penyandang Disabilitas di Padang Panjang Bertahap

id Disabilitas

Penerimaan Murid Penyandang Disabilitas di Padang Panjang Bertahap

Ilustrasi - Seorang penyandang disabilitas mengoperasikan komputer jinjing atau laptop saat pelatihan Teknologi Informasi (TI) bagi generasi muda disabilitas di Hotel Mercure, Padang, Sumatra Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Sekolah umum yang ada di Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) secara bertahap akan menerima murid penyandang disabilitas sebagai upaya menjadikan daerah itu kota inklusif.

"Tahapan itu mulai menerima tahun ajaran baru 2017/2018," kata kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Padang Panjang Desmon di Padang Panjang, Selasa.

Ia menjelaskan untuk saat ini Disdik terus melakukan persiapan dan penguatan dalam rangka menjadikan daerah itu sebagai kota inklusif.

Penerimaan bertahap itu katanya, supaya sekolah yang ada di Padang Panjang bisa lebih siap dalam menerima murid berkebutuhan khusus nantinya.

Menjadikan Padang Panjang kota inklusif, lanjut dia harus bertahap hingga nantinya tidak menjadi masalah baru dalam dunia pendidikan.

Ia juga meminta dukungan semua pihak dalam melaksanakan program tersebut, agar tercapai apa yang diharapkan.

Pencanangan daerah itu sebagai kota inklusif, untuk mendapatkan hak yang sama bagi anak penyandang disabilitas.

"Kami tidak akan membedakan anak normal dengan yang berkebutuhan khusus melalui pencanangan kota inklusif ini," sebutnya.

Untuk teknisnya, Pemkot Padang Panjang akan menyediakan guru bagi anak yang berkebutuhan khusus tersebut pada setiap lokal yag ada di sekolah tersebut.

"Pada satu lokal nantiya akan ada satu orang guru yang akan membina dan mengajar anak yang berkebutuhan khusus itu nantinya," sebutnya.

Tidak itu saja, anak berkebutuhan khusus itu diterima pada sekolah umum sesuai dengan tingkatan kebutuhannya.

"Jadi tidak semua anak penyandang disabilitas bisa diterima disekolah umum, karena akan diseleksi sesuai dengan tingkatan kebutuhan khususnya," terangnya.

Anggota DPRD Padang Panjang, Hendra Saputra mendukung program dari Pemkot setempat untuk menjadikan daerah itu sebagai kota inklusif.

"Sudah saatnya anak berkebutuhan khusus itu bergaul dengan anak normal lainnya, baik itu di kehidupan sehari-hari maupun dalam mengenyam pendidikan di sekolah umum," katanya. (*)