Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menerima dua laporan kekerasan terhadap anak, dan satu kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada 2017.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Solok Selatan, Lora Ayahanda Putri di Padang Aro, Selasa, mengatakan, laporan kasus kekerasan terhadap anak berupa kekerasan seksual yang terjadi di Kecamatan Sangir dan Sangir Batang Hari dan saat ini masih dalam proses oleh petugas kepolisian.
"Kekerasan seksual terjadi kepada anak keterbelakangan mental, dan pelakunya masih tetangganya yang sudah cukup tua," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat, Nonviarti mengatakan kekerasan terhadap anak biasanya dilakukan oleh orang terdekat, atau karena masalah dalam rumah tangga.
"Kasus kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan terhadap anak kebanyakan terjadi karena faktor ekonomi, serta masalah kejiwaan terhadap orang tua," katanya.
Dia menyebutkan tahun ini pihaknya akan menggiatkan sosialisasi kepada perempuan pencari nafkah akan pentingnya hak-hak anak.
Perempuan pencari nafkah ini katanya, seperti janda atau ibu yang suaminya tidak mampu lagi bekerja sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi.
"Karena tekanan ekonomi perempuan pencari nafkah ini rawan melakukan kekerasan terhadap anak, oleh sebab itu akan kita beri pengetahuan tentang hak anak serta pemberdayaan," katanya.
Perempuan pencari nafkah ini katanya akan diberi pelatihan keterampilan supaya bisa menjadi andalan dalam mata pencaharian.
Sekarang ini kata dia, kebanyakan wanita pencari nafkah ini tidak memiliki keahlian sehingga hanya mengandalkan jadi pekerja untuk orang lain.
Jenis pelatihan akan disesuaikan dengan sumber ekonomi yang paling banyak digeluti di kawasan tempat tinggalnya.
Contohnya di lokasi tempat tinggalnya banyak jagung maka akan diberi pelatihan bagaimana pengolahan jagung jadi berbagai makanan, sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik dan imbasnya peningkatan ekonomi.
"Dia berharap dengan berbagai program pemerintah nantinya bisa mencegah kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. (*)
Berita Terkait
Rektor nonaktif UP bantah lakukan pelecehan
Kamis, 29 Februari 2024 12:31 Wib
Kekerasan seksual pada anak masalah serius, Bupati Sabar AS minta penanganan kontinyu
Sabtu, 11 November 2023 18:39 Wib
Unand tegaskan kasus pelecehan seksual jadi pelajaran bagi mahasiswa
Kamis, 5 Oktober 2023 17:25 Wib
Oknum prajurit diduga lakukan kekerasan seksual terhadap tujuh bawahan
Kamis, 21 September 2023 19:01 Wib
Manchester United resmi melepas Mason Greenwood
Selasa, 22 Agustus 2023 10:47 Wib
LLDIKTI Wilayah X dorong PTS percepat bentuk Satgas PPKS
Jumat, 18 Agustus 2023 22:30 Wib
Vonis kasus kekerasan seksual di ponpes
Rabu, 16 Agustus 2023 15:47 Wib
Cak Imin sayangkan masih maraknya pelecehan seksual di tempat kerja
Senin, 10 Juli 2023 20:10 Wib