Gubernur: Kereta Api Sumbar Nanti Seperti Shinkansen

id Kereta Api

Gubernur: Kereta Api Sumbar Nanti Seperti Shinkansen

Ilustrasi. (ANTARA TV SUMBAR)

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menginginkan kereta api di daerah itu nantinya akan super cepat dan canggih seperti Shinkansen di Jepang sehingga mampu menjadi faktor utama pendorong perekonomian daerah.

"Ini adalah cita-cita. Agar bisa tercapai sejak sekarang kita harus mulai menghidupkan kembali kereta api di Sumbar," katanya di Padang, Senin.

Shinkansen (kereta peluru) adalah kereta api cepat Jepang yang menjadi sarana utama untuk angkutan antar kota di negara itu, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam.

Ia menjelaskan kereta api memiliki keunggulan dari transportasi darat lainnya karena bebas macet, lebih cepat dan biayanya relatif lebih murah sehingga akan menjadi pilihan bagi pengusaha dalam mobilitas barang.

"Ini akan menggerakkan sektor perekonomian daerah," kata dia.

Selain itu kereta api juga akan menjadi menjadi faktor pendorong bagi perkembangan pariwisata di Sumbar yang memiliki potensi pada 19 kabupaten dan kota.

"Wisatawan yang ingin ke Bukittinggi dari Padang tidak perlu takut macet. Biro perjalanan juga bisa mengemas paket wisata dengan lebih baik karena transportasi antar destinasi wisata lebih lancar," kata dia.

Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat, Bernadette mengatakan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api di Sumbar Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan melakukan sejumlah kegiatan. Seperti dengan peningkatan jalur Padang-Padang Pariaman, mengaktifkan kereta jalur Lubuk Alung-Kayutanam dan membuka jalur Simpang Haru-Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Selain itu, target utama program perkeretaapian di Sumbar, mengkoneksikan jalur kereta Sumbar-Riau via Logas. Dalam mendukungnya pemerintah sudah melakukan peningkatan kapasitas rel, dengan mengganti bantalan rel dari bantalan kayu menjadi bantal beton.

"Secara umum target kita reaktivasi semua jalur kereta di Sumbar kemudian membangun rel yang menghubungkan Sumbar dengan Trans Sumatera," katanya.

Untuk pendukung reaktivasi jalur, akan didukung dengan pembangunan enam jembatan sepanjang jalur Padang-Kayutanam dan peningkatan jalur Padang-Padang Pariaman. Kemudian pembangunan tiga flyover. Jalur Padang-BIM pembangunan peron dan terminal di BIM, termasuk jembatan layang.

Sementara untuk jalur Trans Sumatera pada 2017 reaktivasi juga dilakukan untuk jalur Padang Panjang-Bukittinggi dan Limapuluh Kota.

"Untuk kegiatan ini pada 2017 dimulai dengan sosialisasi pola aksi untuk menertibkan kembali rel yang sudah beralih fungsi. Kemudian eksekusi penertiban bangunan, 2018 dilanjutkan dengan penyusunan dokumen dampak lingkungan dan detail engineering design (DED)," kata dia.

Ia menilai konstruksi bisa dilaksanakan pada 2019. (*)