Asita: Wisata Massal Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

id WISATA EDUKASI

Asita: Wisata Massal Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah mengatakan tiap kabupaten dan kota perlu memaksimalkan pengembangan wisata massal sebab dinilai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Setiap kabupaten/kota memiliki potensi wisata berbeda, namun sebaiknya fokus pada wisata massal sebab berdampak pada perekonomian," kata dia di Padang, Senin.

Ia mengatakan wisata massal merupakan fenomena pariwisata yang disebabkan kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi mampu meningkatkan jumlah transaksi di daerah dan itu akan mengubah perekonomian masyarakat setempat.

Ia menjelaskan wisata massal yang dimaksudkan merupakan pengembangan objek wisata yang biasa ramai dikunjungi seperti Istana Pagaruyung di Batusangkar, Lembah Harau di Payakumbuh, Pantai Air Manis di Padang serta lokasi-lokasi wisata kuliner dan pusat perbelanjaan tiap daerah.

"Kalau ingin yang berdampak pada perekonomian, ya utamakan wisata massal. Kalau wisata minat khusus, tentu tidak menjadikan ekonomi sebagai fokus utama," katanya.

Namun, ia mengakui pengembangan wisata tiap kabupaten/kota tidak terlepas dari wisata minat-minat khusus seperti adanya perjalanan wisata pulau, hutan, gantole, para layang, selancar, menyelam dan sebagainya.

"Kalau wisata minat khusus fokus promosi daerah, bukan peningkatan perekonomian," ujarnya.

Selain itu, katanya, untuk pengembangan wisata minat khusus tersebut harus mahal hingga wisatawan yang berminat tidak terlalu banyak.

Secara umum, ia menjelaskan kabupaten/kota hendaknya jeli dalam mengembangkan kepariwisataan di daerahnya hingga tahu wisata massal atau khusus yang lebih difokuskan.

"Jadi siapkan zona yang lebih tepat, wisata massal atau khusus," ujarnya.

Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan memaksimalkan pengembangan pariwisata, pihaknya fokus promosi pada 2017 untuk menarik minat wisatawan.

"Apalagi destinasi wisata banyak sehingga butuh sosialisasi maksimal," katanya.

Ia menerangkan bersamaan dengan promosi kekayaan wisata provinsi itu secara nasional dan internasional, pemerintah juga akan melakukan pembenahan infrastruktur jalan, perparkiran hingga masalah keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Pembenahan pariwisata tersebut, katanya, dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota karena kewenangan berada di daerahnya.

"Jika sinergi dapat berjalan dengan baik, maka tingkat kunjungan wisatawan akan lebih meningkat," ujarnya. (*)