Kabupaten Pasaman Barat Berupaya Majukan Sektor Pariwisata

id Pulau Panjang

Kabupaten Pasaman Barat Berupaya Majukan Sektor Pariwisata

Pulau Panjang Pasaman Barat. (Ist)

Bidang pariwisata terbukti menjadi penyumbang terbesar devisa negara, bahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadikan sektor tersebut sebagai salah satu program prioritas.

Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mencapai 20 juta dari realisasi kunjungan wisman tahun 2015 sebesar 10,41 juta.

Pertumbuhan sektor pariwisata juga diyakini mampu menekan angka pengangguran karena sektor tersebut dapat memberikan banyak lapangan kerja kepada penduduk di wilayah itu.

Upaya memajukan sektor pariwisata itu juga mulai diikuti oleh pemerintah daerah, terutama wilayah yang memiliki potensi seperti Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

Keindahan alam pengunungan, keelokan pantai dan kekayaan budaya yang dimiliki "sepenggal tanah sorga" Pasaman Barat itu telah membulatkan tekad pemerintah setempat agar sektor pariwisatanya berkembang.

Kendati demikian, potensi wisata Pasaman Barat yang masih tersembunyi itu perlu perhatian khusus untuk dikembangkan guna mendatangkan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

Potensi wisata Pasaman Barat yang diyakini akan mampu mendatangkan wisatawan seperti Pantai Sasak, Sikilang, Pulau Panjang, Air Terjun Siburai-Burai dan Danau Indah Koto Balingka.

Namun, upaya pemerintah mengembangkan potensi wisata tersebut tidak akan berjalan optimal jika tanpa partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.

Oleh karena itu, Bupati Pasaman Barat Syahiran mengajak masyarakat menjaga kebersihan pantai, khususnya Pantai Sasak sehingga banyak dikunjungi wisatawan.

"Kalau daerah wisata kita sudah ramai harga kuliner jangan naik pula, termasuk juga harga parkir. Jangan pula jadikan lokasi ini tempat yang kurang baik (maksiat). Makanya mari kita jaga dan pelihara lokasi pantai ini secara bersama-sama untuk berwisata keluarga," katanya.

Ia mengatakan tempat wisata akan ramai kalau semua warga menjaga lokasi wisata agar bersih dan kesadaran masyarakat tentang wisata meningkat.

Syahiran menekankan instansi terkait harus aktif ikut menjaga tempat wisata sehingga akan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Pasaman Barat yang merupakan salah satu kabupaten di pesisir di Sumatera Barat itu memiliki panjang garis pantai mencapai 154 kilometer.

"Pentingnya melestarikan ekosistem pantai itu selain salah satu gerakan memperkecil dampak dari pemanasan global, juga mempersolek pantai sebagai aset pariwisata," kata Syahiran.

Sadar wisata

Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Armen, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan aparatur pemerintah yang bersinergi menyukseskan penghijauan di kawasan pantai karena akan menunjang kemajuan pariwisata daerah itu.

Untuk memajukan sektor pariwisata, pihaknya juga telah membentuk masyarakat sadar wisata seperti di wisata Air Terjun Siburai-burai Kajai Kecamatan Talamau, Pantai Sasak dan Pulau Panjang Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas yang merupakan ikon wisata Pasaman Barat.

Pihaknya akan terus melakukan inovasi dan kreasi untuk memajukan dunia wisata di Pasaman Barat sebagai upaya promosi agar pariwisata daerah itu diminati wisata dalam maupun luar negeri.

Harapan dari masyarakat sadar wisata itu bisa mengubah perilaku warga di daerah wisata ke arah lebih baik dan bermental melayani wisatawan sehingga akan tercipta Sapta Pesona yakni suasana aman, tertib, indah, nyaman dan bersih serta kenangan.

Tekad memajukan sektor pariwisata itu mulai diawali dengan pembenahan khususnya di Pulau Panjang, Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, sehingga kawasan tersebut benar-benar terealisasi menjadi destinasi andalan Pasaman Barat.

"Benar, secara perlahan Pulau Panjang dibenahi. Sebagai pulau terpencil dari daratan, Pulau Panjang memiliki potensi di bidang wisata dan budidaya kerapu," kata salah seorang warga Pulau Panjang, Alhadi Saputra (44).

Pulau Panjang bisa ditempuh dari daratan dermaga Air Bangis menggunakan perahu sekitar 30 menit atau berjarak sekitar 7,4 kilometer.

Sedangkan jarak dari Air Bangis ke Ibu Kota Pasaman Barat, Simpang Empat sekitar 90 kilometer atau bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar tiga jam perjalanan.

"Sebagai pulau terluar, Pulau Panjang memiliki potensi dibidang wisata karena memiliki pasir yang cukup bagus," kata warga itu.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat akan terus membenahi Pulau Panjang yang merupakan destinasi andalan. Pulau Panjang telah memiliki penginapan dan dermaga wisata lengkap dengan penerangan pada malam hari.

Pengunjung juga bisa menikmati matahari terbenam dan matahari terbitserta berjalan-jalan menikmati sejumlah lokasi lainnya.

Pulau Panjang juga telah dijadikan sebagai lokasi budi daya ikan terpadu, wisata bahari, pembuatan apartemen ikan dan kawasan pengawas laut.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menyiapkan anggaran sekitar Rp500 juta untuk membangun jalan lingkar sebagai upaya memajukan destinasi wisata di pulau tersebut.

Selain itu juga akan membangun dermaga, pos pengaman, merk Pulau Panjang berukuran besar dan pembinaan budi daya ikan.

Saat ini, Pulau Panjang dihuni 300 kepala keluarga (KK) dengan 1.000 jiwa. Ke depan diharapkan menjadi sentra wisata andalan Pasaman Barat dan sentra ikan kerapu berkualitas ekspor. (*)