Wawako Minta Koperasi Bantu Ekonomi Masyarakat Pariaman

id Koperasi

Wawako Minta Koperasi Bantu Ekonomi Masyarakat Pariaman

Koperasi. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Wakil Wali Kota Pariaman Sumatera Barat, Genius Umar, meminta kepada pengelola dan anggota koperasi di daerah itu untuk dapat meningkatkan peranan melalui lembaga tersebut guna membantu menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.

"Dengan keberadaan koperasi masyarakat dapat melakukan simpan pinjam untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari," kata dia, di Pariaman, Minggu.

Sebagai salah satu contoh sebut dia, yaitu keberadaan koperasi Pendidikan dan karyawan (Pendakar) yang telah berdiri sejak 1982 dan membantu perekonomian masyarakat kota itu.

Ia menjelaskan pada 2016 koperasi pendakar tercatat mengalami peningkatan modal 12 persen dibandingkan 2015 yakni Rp4,9 miliar menjadi Rp5,5 miliar.

Kemudian, katanya, untuk aset terjadi peningkatan 1,5 persen atau dari Rp6,4 miliar menjadi Rp6,5 miliar periode 2015 hingga 2016.

Bahkan, sebut dia, untuk Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi tersebut mengalami peningkatan pesat sebesar 82 persen atau dari Rp269 juta pada 2015 menjadi Rp490 juta pada 2016.

Oleh sebab, itu ia meminta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat agar dapat memacu peningkatan 62 koperasi yang masih aktif.

"Kurang lebih terdapat 62 koperasi yang aktif di Kota Pariaman, sehingga dinilai dapat membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat," ujar dia.

Pemerintah daerah menyakini jika 62 koperasi tersebut dikelola secara maksimal maka pergerakan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat terus membaik.

Meskipun demikian sebut dia, hingga saat ini masih ada kurang lebih 20 unit koperasi yang belum aktif di Kota Pariaman, oleh sebab itu dinas terkait diminta menghidupkan kembali koperasi tersebut sehingga membantu roda perekonomian masyarakat.

Sebelumnya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) provinsi itu mencatat koperasi tidak aktif di provinsi itu sampai Desember 2016 sebanyak 1.168 unit dari total keseluruhannya 4.051 koperasi.

"Koperasi yang tidak aktif tersebut disebabkan kekurangan dana dan manajemen pengelolaan yang lemah," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Sumbar), Zirma Yusri.

Pada prinsipnya, ujarnya koperasi merupakan salah satu upaya dalam mengangkat perekonomian masyarakat, namun ada beberapa kendala yang dihadapi koperasi di kabupaten dan kota yang menyebabkan tidak aktifnya koperasi tersebut seperti kekurangan dana atau kurang bagusnya manajemen pengelola dananya. (*)