Kapal Tujuan NTT Rusak Mesin di Laut

id kapal

Kapal Tujuan NTT Rusak Mesin di Laut

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Mataram, (Antara Sumbar) - Kapal Motor Mila Utama dari Surabaya tujuan Nusa Tenggara Timur mengalami kerusakan mesin di sekitar 5 Nautical Mile dari pelabuhan Bima, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat sekitar pukul 05.30 Wita.

"Kami menerima laporan dari Ali Imran (agen kapal) bahwa telah terjadi kerusakan mesin pada KM Mila Utama di perairan Bima," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit P.H. di Mataram.

Menurut laporan dari agen kapal tersebut, kata dia, KM Mila Utama tidak dapat melanjutkan perjalanan dan butuh bantuan pengawalan SAR.

Kapal dengan rute pelayaran dari Surabaya-Bima-Labuan Bajo itu membawa sebanyak 149 penumpang, anak buah kapal 39 orang, dan sebanyak 105 unit kendaraan bermotor.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor SAR Mataram melalui Pos SAR Bima menurunkan satu tim penyelamat menuju lokasi kejadian dengan menggunakan "riggid inflatable boat" (RIB).

"Pada pukul 08.15 Wita, Tim SAR gabungan yang terdiri atas Tim Rescue Pos SAR Bima, TNI AL, Pol Air, dan KSOP pelabuhan Bima tiba di lokasi kejadian," ujarnya.

Koordinator Pos SAR Bima Heriyanto, lanjut Nanang, kemudian melaporkan bahwa kapal bisa jalan tetapi dengan kecepatan minimum.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan kapal tersebut akhirnya dikawal oleh tim SAR gabungan menuju teluk Bima.

Kapal berhasil dikawal sampai di teluk Bima pada pukul 11.35 Wita. Akan tetapi, kapten kapal tidak berani melanjutkan perjalanan untuk sandar di Pelabuhan Bima, Kota Bima.

"Kapal akhirnya lego jangkar di teluk Bima dan penumpang terpaksa dievakuasi menuju pelabuhan Bima dengan menggunakan RIB milik Basarnas, speedboat Pol Air, dan beberpa kapal milik swasta," katanya.

Sebanyak 20 penumpang dengan tujuan Bima telah dievakuasi ke pelabuhan Bima pada pukul 17.49 Wita.

Sementara sisanya memilih tetap tinggal di atas kapal sambil menunggu keputusan dari agen kapal karena beberapa penumpang memikirkan akomodasi di darat.

Saat ini, mesin kapal sedang diperbaiki dan rencana akan melanjutkan rutenya setelah kapal normal kembali.

"Saat ini, tim SAR gabungan tetap melakukan pemantauan di sekitar lokasi kapal lego jangkar sampai kondisi kapal benar-benar normal kembali," ujar Nanang. (*)