Harga Gambir Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram

id Gambir

Harga Gambir Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram

Tanaman Gambir. (Antara)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Harga gambir yang merupakan komoditas unggulan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menembus angka Rp100 ribu per kilogram sejak dua minggu terakhir.

"Sejak dua minggu belakangan harga gambir ini mencapai angka Rp100 ribu per kilogram," kata petani gambir di Kecamatan Kapur IX Sardi Nefri saat dihubungi dari Sarilamak, Selasa.

Harga komoditas tersebut kembali merangkak naik sejak tiga bulan belakangan. Sebelumnya anjlok hingga ke Rp12.500 per kilogram.

Ia mengatakan, sejak tiga bulan belakangan harga gambir tersebut berkisar antara Rp35.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

Menurut dia, membaiknya harga produk unggulan kabupaten itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik yang memiliki lahan atau kebun, juga bagi petani gambir.

Dengan kembali membaiknya harga gambir tersebut kehidupan masyarakat mulai kembali bangkit, karena saat harganya anjlok banyak lahan gambir yang tidak terawat serta masyarakat kehilangan pekerjaan.

Ia menyebutkan, masyarakat membutuhkan kepastian harga, dan berharap komoditas ekspor tersebut betul-betul menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah, provinsi dan nasional.

Kabupaten Limapuluh Kota menjadi daerah pemasok gambir terbesar di Indonesia, serta kualitasnya juga terbaik. Sementara dua kecamatan yang menghasilkan komoditi dalam jumlah yang besar, yakni Kapur IX dan Pangkalan Koto Baru.

Camat Kapur IX Andri Yasmen mengatakan dengan membaiknya harga komoditi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pihaknya berharap dengan tingginya harga gambir, masyarakat diharapkan dapat menjaga kualitasnya sehingga ke depannya harganya stabil.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat setempat jika gambir mahal, maka petani mencampurnya dengan tanah dan pupuk sehingga hasilnya atau kualitas kurang baik. Hal ini menjadi salah satu anjloknya harga komoditi tersebut.

"Kami mengimbau agar kualitas produksi gambir ini dijaga, sehingga harganya stabil," kata mantan Camat Pangkalan Koto Baru itu. (*)