Masyarakat Diimbau Tidak Tergiur Sapi Murah

id Daging Sapi

Masyarakat Diimbau Tidak Tergiur Sapi Murah

Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat Erinaldi mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan sapi yang dijual dengan harga terlampau murah karena kemungkinan mengidap penyakit.

"Pengalaman saya sapi yang dijual terlalu murah pasti bermasalah salah satunya terkena virus atau bakteri sehingga berpotensi merugikan pembeli. Jangan tergiur," katanya di Padang, Selasa.

Apalagi menurutnya saat cuaca di Sumbar relatif tidak menentu, terkadang hujan terkadang panas sehingga rawan untuk penyebaran virus atau bakteri yang menyerang hewan ternak.

Virus dan bakteri itu juga bisa berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

"Informasi dari petugas di lapangan saat ini virus yang teridentifikasi masuk Sumbar adalah Jembrana. Virus itu biasanya menyerang jenis Sapi Bali," kata dia.

Ia memaparkan tanda sapi terkena virus Jembrana tersebut bisa dilihat dari matanya yang memerah dilanjutkan dengan urine berdarah dan feses darah.

"Jika sudah terkena biasanya dalam waktu empat jam, sapi bisa langsung mati," ujar dia.

Sebagai tindakan antisipasi, Dinas Peternakan telah mengirimkan vaksin pada sejumlah daerah yang memiliki populasi Sapi Bali yang cukup besar seperti Pasaman Barat dan Solok Selatan.

Selain itu dilakukan pengawasan pada titik pemeriksaan sapi yang masuk Sumbar dari provinsi tetangga juga diperketat.

Ia juga mengimbau sapi yang terinfeksi virus itu tidak disembelih atau dikonsumsi dagingnya apalagi jeroannya, karena berbahaya bagi kesehatan. (*)